Bagian 48 [END]

67.4K 3.7K 165
                                        

***

Akhirnya liburan yang selama ini mereka tunggu pun datang. Tepat di hari jum'at, Arga, Ara beserta kelima teman yang lainnya sudah berkumpul di bandara untuk menunggu keberangkatan pesawat mereka. Sesuai rencana, mereka hari ini ingin berlibur ke bali, soal biaya pun itu semua sudah ditanggung oleh Arga.

Awalnya mereka menolak. Namun, Arga tetap kekeh untuk membayarkan semuanya, Arga hanya menyuruh salah satu dari mereka yang mempunyai Villa di bali untuk dijadikan sebagai tempat penginapan. Untung saja, Raka mempunyai Villa tersebut. Villa milik Ayahnya. Tentu saja hal itu membuat semua orang senang, mereka menganggap bahwa liburan kali ini pasti akan sangat seru dan bahagia.

"Aduh, gue udah nggak sabar buat ketemu bule-bule di sana." celetuk Bara, dengan tampilan baju yang terlihat sederhana, tetapi tidak membuat pesona-nya turun. Hari ini Bara memakai kaos berwarna cokelat yang dihiasi dengan gambar unik, juga celana pendek berwarna hitam. Tidak lupa dengan kacamata yang sengaja dia bawa, hanya untuk menarik perhatian para gadis.

"Cih! Sok ganteng lo!" cibir Raka tidak suka. "Muka lo aja lebih keliatan mirip orang papua, gimana bisa bule-bule di sana tertarik sama lo, iyuh!"

"Penyakit iri emang nggak bisa disembuhkan."

"Bar, gue join juga, deh, nanti. Lumayan, siapa tau ada bule seksi yang bisa nyantol sama gue." timpal Lucas, seraya menampilkan wajah sumringah.

"Ah, sayangnya gue nggak nerima orang yang berasal dari temennya Raka. Enggak selevel."

"Sialan!"

"Ck, dasar netizen muka dua! Harusnya yang ngomong itu bukan lo, tapi gue!" ketus Raka, sudah pasti dia akan menjadi bahan ejekan mereka semua. "Daripada gue harus cari bule disana, mendingan gue sama Jane. Dia lebih cantik dari siapapun itu." lanjutnya.

Mendengar nama Jane disebut, sontak Jane menoleh pada Raka. Dia memutar bola matanya dengan malas. "Kenapa harus gue yang dibawa-bawa?"

"Lho salah? Kita pasangan kekasih, kan?"

"Idih, ngarep!"

"Jahat! Kemarin gue udah nembak lo, Jane!"

Refleks mereka semua yang mendengarnya terkejut, karena sesungguhnya mereka semua tidak tahu soal itu semua. Bahkan Jane sampai menutup mulutnya mendengar pengakuan Raka barusan. Dasar cowok menyebalkan.

"Lo ditembak sama bocil ini, Jane?!" tanya Lucas yang masih menampilkan raut wajah yang sama. "Wah, langka banget, nih. Bocah ingusan seperti Raka, akhirnya bisa beraniin diri buat nembak cewek. Perfect!"

"Berisik lo, Anak jalanan!"

"Berarti gue mirip Boy william, dong?"

"Iyuh!"

"W-walaupun Raka nembak gue, tapi gue nggak terima itu semua!" pekik Jane sedikit terbata-bata. Dia mulai merasa malu sekarang.

Raka pun menoleh sambil memanyunkan bibirnya. "Jadi, selama ini perjuangan gue sia-sia dong, Babe?"

"Apaan, sih, lo! Alay!"

"Jahat!"

"Gue bakal terima perasaan lo asal kekayaan lo itu sebanding sama kim taehyung!"

Mendengar itu semua orang tertawa lepas. Lucas yang memang tipe tertawa suka memukul orang, dia langsung memukul lengan Bara sambil tertawa terbahak-bahak. Bara yang merasa kesakitan dengan pukulan itu, langsung mendorong tubuh pemuda itu.

Tentu saja Lucas tersentak kaget. "ANJING! LO HAMPIR BIKIN GUE MATI, BARA!"

"Ternyata lo sebelas dua belas sama Raka. Pacaran aja, gih. Sepertinya kalian cocok," kata Bara tanpa pikir panjang.

ARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang