Haiii!
Siapa yg kangen Ara dan Arga?Hari ini aku buat part spesial tentang ara dan arga setelah pernikahan.
Karena emg banyak yg minta aku buat bikin part ara dan arga yg setelah menikah, dan skrg aku kabulin heheSo, Happy reading!
Kasih vote dan komen yang banyak!❤
Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita, karena cinta sejati selalu sederhana, kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya.
***
9 bulan kemudian...
Tak terasa waktu sudah berlalu cukup lama. Hubungan asmara diantara Arga dan Ara kini mulai berjalan sangat baik. Bahkan kabar baiknya adalah mereka berdua telah sah menjadi sepasang suami istri. Pernikahan itu diadakan pada tanggal 11 mei, mereka menggelar pernikahan yang begitu meriah dan mewah. Hampir semua tamu yang mereka undang itu datang, namun sebagian juga ada yang tidak. Yah, alasannya pun juga masing-masing berbeda. Tetapi mereka tidak mempermasalahkan itu, toh yang terpenting mereka sudah mengundang. Urusan mau datang atau tidak, itu hak orang tersebut.
Bahkan saat itu, Ara juga mengundang salah satu orang yang dulunya sangat ia jauhi. Gibran. Benar sekali, Ara telah mengundang Gibran ke acara pernikahannya. Akan tetapi, meskipun telah di undang, pemuda itu tidak datang sama sekali. Jangan kan untuk datang, memberi kabar pun juga tidak. Semenjak kelulusan sekolah, Ara tidak pernah lagi bertemu Gibran dan mendengar kabarnya.
Entahlah. Mungkin, pemuda itu telah pindah atau memang sengaja menghilang. Ara tidak terlalu memikirkannya, harapan Ara pada Gibran adalah kelak Gibran akan segera menemukan seseorang yang tepat untuknya dan bisa bahagia satu sama lain. Semoga. Faktanya, Ara tidak pernah membenci Gibran. Tidak sama sekali.
Dia sengaja bersikap seolah-olah membenci Gibran, mengatakan kata-kata yang membuat pemuda itu sakit hati, meski setelahnya dia akan selalu merasa bersalah. Semua Ara lakukan supaya Gibran membencinya dan menjauh, karena Ara tahu, Lisa—temannya, menyukai pemuda itu.
Ah, rasanya menyakitkan sekali jika mengingat kejadian tersebut.
Dan hal yang paling Ara syukuri adalah kebahagiaan yang dia dapatkan saat ini. Menikah dengan seseorang yang Ara cintai, berharap hubungan ini akan terus bersama sampai akhir ajal menjemput. Sekian lamanya dia hidup dalam penderitaan, kini penderitaan itu perlahan menghilang dan berganti dengan sebuah kebahagiaan yang tidak akan pernah bisa dia lupakan.
Pernikahannya sudah mencapai 4 bulan. Tidak ada masalah apapun yang terjadi selama 4 bulan ini, Ara berharap hidupnya akan terus berjalan baik-baik saja meskipun mustahil akan selalu seperti itu. Tapi, tak apa, menjalani hubungan tanpa adanya permasalahan itu bukanlah hubungan yang sempurna, bukan. Asal mereka bisa menghadapi masalah itu bersama-sama tanpa mengedepankan ego sedikitpun.
Dan, kabar baiknya adalah saat ini Ara tengah mengandung seorang anak. Kabar ini sungguh membuat Arga sangat bahagia, bahkan Arnold juga teman-temannya Arga ikut turut bahagia. Pertama kali mereka mendengar kabar ini, semuanya langsung berkunjung ke rumah mereka dan membawakan banyak sekali makanan sebagai perayaan. Ara sangat beruntung bisa memiliki orang-orang baik seperti mereka, terlebih lagi mempunyai seorang mertua seperti Arnold.
Meskipun orang-orang selalu saja menganggap Arnold sebagai lelaki berhati dingin dan jahat, namun nyatanya bukanlah seperti itu. Arnold memiliki sisi penyayang dan baik hati, sama seperti Arga. Sisi baik yang di miliki dua lelaki itu, yang memang tidak semua orang tahu, membuat Ara berpikir bahwa tidak semua orang yang terlihat jahat itu akan selamanya jahat. Kita tidak boleh menilai seseorang dari luarnya saja, kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Fiksi RemajaArga Rajendra adalah sosok laki-laki berhati dingin, angkuh dan tak perduli pada siapapun, selain keluarga dan teman dekatnya sendiri. Ada rumor yang mengatakan, bahwa siapapun orang yang berani mengusik kehidupan Arga, akan menanggung resiko besar...