__________
HARI ini adalah hari kamis, hari yang dimana ada pelajaran Matematika bagi murid kelas 12 Ipa 2. Pelajaran ini benar-benar sangat dihindari oleh hampir seluruh murid, dan hanya beberapa saja yang menyukai pelajaran ini.
Bagi, Raka, Bara, lucas, dan juga Andi pelajaran ini sangatlah membosankan, yang dimana mereka sama sekali tidak mengerti soal hitung-hitungan, tetapi kalau menghitung duit itu jagonya mereka.
Pak botak atau lebih tepatnya pak toni yang selaku guru Matematika Terkiller disekolah ini, hari ini dia belum datang, tumben sih, karna biasanya guru itu selalu datang lebih awal saat bel belum saja berbunyi, menyebalkan.
"Mudah-mudahan si botak hari ini kagak masukk, Amin!" ucap Raka yang langsung mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Semoga aja hari ini pak botak nggak masuk garagara pantat nya bisulan, Amin.." timpa Bara mengikuti gaya Raka.
Raka langsung menoleh ke arah bara karna mereka duduk berdua. "Eh, Bara! Nggak boleh gitu dong sumpahin nya, mending lo sumpahin aja kalau pak botak nggak masuk garagara kecebur comberan, gitu lebih baik!"
"Dasar Bagong! Itu mah sama aja goblok, dasar murid nggak ada akhlak!"
Tiba-tiba saja semua murid langsung duduk ketempatnya masing-masing karna pak toni mulai masuk kekelas ini.
"Selamat pagi anak-anak," ucap pak Toni, dia mempunyai kepala botak dan juga kumis tebal, yang membuat para murid laki-laki suka sekali meledeknya.
"Apa-apaan ini anjir?! Kenapa doa gue kagak dijabah sama Tuhan?!"
gerutu Raka kesal pada dirinya sendiri, padahal ia berharap doa nya terkabulkan namun nyatanya tidak.
"Karna lo cucunya Dajal, makanya nggak dijabah!" sahut Lucas sambil berbisik ke samping raka.
Pak toni yang merasa kalau anak murid yang dibelakang itu sedang mengobrol ia langsung menatap tajam sambil berkacak pinggang, seramnya melebihi alien luar angkasa.
"HEI! RAKA, SAYA TIDAK MENYURUH KAMU MENGOBROL!" Teriaknya dengan sangat kencang.
Raka langsung menegakkan tubuhnya. "Lah, pak, bukan saya! Lucas pak, masa saya sih disalahin, saya kan daritadi diam," ucapnya membela dirinya.
"Alah tidak usah ngeles kamu anak curut!"
Raka hanya mencebikkan bibirnya kesal, selalu saja dia yang salah, memang semua laki-laki itu pasti salah tidak ada yang benar.
"Oke, langsung pada intinya saja. Hari ini saya ingin memperkenalkan kalian murid baru, dia baru saja pindahan dari sekolah Garuda, buat anak baru silahkan masuk tidak usah malu-malu monyet seperti itu," ucap pak Toni membuat seisi kelas tertawa.
"Guru siapa sih itu? Garing banget ihh, pengin banget diajak main," celetuk Raka pelan, dan Daka langsung meringis saat Bara menyikut perutnya.
"Nggak usah bercanda mulu, Ompong!" omel Bara.
"Gue nggak Ompong, Bara!"
Bara tidak menanggapi ucapan Raka, ia kembali menatap kedepan karna penasaran siapa murid barunya, kalau perempuan kan enak ia bisa mengajaknya kenalan, itupun kalau cantik, hehe.
Seseorang yang disuruh pak toni pun langsung masuk, Tawa pun menggelegar begitu kencang bahkan sangat kencang saat murid itu masuk, dan jangan tanyakan lagi seberapa ngakak nya raka saat ini.
Murid itu tersenyum saat teman-teman nya menertawakannya, tidak apa-apa, ia tidak marah.
"Anjir itu badan apa gentong?!" Pekik Lucas yang langsung tertawa begitu ngakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen FictionArga Rajendra adalah sosok laki-laki berhati dingin, angkuh dan tak perduli pada siapapun, selain keluarga dan teman dekatnya sendiri. Ada rumor yang mengatakan, bahwa siapapun orang yang berani mengusik kehidupan Arga, akan menanggung resiko besar...