-pertemuan denganmu tidak pernah aku rencanakan sebelumnya, mencintaimu juga adalah hal yang tak terduga.-
Sebagian quotes, tidak ada sangkut pautnya sama isi ceritanya ya say wkwk
_________Pagi ini Ara masih terbaring lemas di kasur rumah sakit. Keadaannya sudah mulai membaik, tetapi tidak dengan kedua matanya yang masih belum bisa untuk melihat. Ara merasa kacau setelah tahu bahwa dia akan mengalami hal ini, dia tidak pernah membayangkan jika hal buruk ini benar-benar terjadi pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba saja Ara bisa mendengar suara pintu terbuka, juga derap langkah kaki yang sedang mendekat kearahnya. Dia bisa mencium aroma parfum victoria secret romantic yang Ara yakinin bahwa orang itu adalah Jane. Sebab Ara tahu, parfum itu adalah wangi kesukaan Jane.
"Jane?" Ara langsung membuka suara, yang membuat orang itu memberhentikan langkahnya sambil menunjukkan raut wajah kaget.
"Lo bisa kenal gue?!" Jane cukup terkejut.
"Gue cuma buta, bukan lupa ingatan. Lagipula udah kecium sama bau parfum lo yang khas itu."
"Oh... iya juga sih, parfum gue terlalu menyengat banget, ya?" Jane mengendus-endus sendiri pakaian yang dia kenakan. "Oh iya gue hampir lupa, gimana perasaan lo sekarang? gue bener-bener kaget banget setelah denger kabar lo, Ra."
Jane duduk di kursi yang bersebelahan dengan Ara, tepatnya di samping meja kecil yang memang biasanya selalu disediakan oleh rumah sakit.
"Gue juga bawain makanan buat lo." lanjut Jane berbicara.
"Gue udah baik-baik aja," jawab Ara menjawab pertanyaan Jane yang tadi.
"Pasti rasanya kacau banget ya?"
"Menurut lo aja gimana."
Jane mengusap pelan punggung tangan Ara. "Nggak usah terlalu dipikirin, gue yakin lo secepatnya bakalan bisa sembuh dan melihat lagi."
"Bisa melihat lagi?" beo Ara mengulang perkataan Jane. "Emangnya bakalan ada orang yang rela kehilangan matanya untuk gue? kalaupun ada, orang itu harus mati dulu."
"Ra, jangan pesimis dulu. Berdoa aja. Setiap rumah sakit pasti selalu menyediakan semuanya, maupun itu darah, ginjal, dan mata pasti mereka udah ada semua itu."
Ara mengangguk seraya tersenyum tipis. Rasanya sedih sekali menerima ini semua. Dia tidak boleh membahas ini, dia tidak mau terlalu dikasihani. Sudah cukup orang-orang selalu mengasihani dia karena hidupnya yang cukup kacau, jadi sekarang dia tidak mau dikasihani lagi oleh orang-orang.
"Lo bawa makanan apa?" tanya Ara mengalihkan pembicaraan.
"Gue bawa buah-buahan kesukaan lo. Dan yang gue bawa ada strawberry, mangga manis, anggur, lalu yang terakhir adalah pisang. Pokoknya lo harus habisin semua buah ini, oke?"
"Kenapa nggak bawain bakso pedes aja?"
"Dasar gila! Lo mau sembuh atau tambah sekarat?"
"Mati sepertinya lebih bagus."
Jane tertegun mendengar jawaban Ara yang cukup dark itu. "Ra jaga ucapan lo."

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen FictionArga Rajendra adalah sosok laki-laki berhati dingin, angkuh dan tak perduli pada siapapun, selain keluarga dan teman dekatnya sendiri. Ada rumor yang mengatakan, bahwa siapapun orang yang berani mengusik kehidupan Arga, akan menanggung resiko besar...