***
Malam ini Ara dan Jane sudah bersiap untuk pergi ke acara yang telah diselenggarakan oleh Ayah-nya Arga. Bahkan suatu penghargaan besar karena mereka bisa diundang dalam acara yang cukup penting seperti ini. Tidak semua orang bisa hadir dalam acara ini, terkecuali memang orang-orang penting atau yang dekat dengan Arnold.
Tampilan Ara malam ini cukup menarik, ia memakai dress ketat panjang berwarna maroon, dengan gaya rambut yang sengaja ia gerai ke belakang. Dia juga memakai anting kecil yang berwarna silver. Sedangkan Jane memakai dress selutut berwarna Navy, dengan gaya rambut yang dicepol sempurna. Kedua gadis itu, tampil begitu cantik malam ini.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka berdua sampai di rumah Arga. Menurut Jane, rumah Arga besar sekali, benar-benar mewah. Warna cat dinding yang berwarna putih, menampilkan nuansa yang bagus. Warna-warna cat dinding yang tampak sederhana, namun jika dilihat tetap memiliki kesan rumah mewah atau megah.
Di dalamnya pun, sudah ada banyak sekali para tamu undangan yang sudah datang. Dilihat dari tamu undangan yang datang, sepertinya mereka orang penting semua. Terlebih lagi, wajah para Bapak-Bapak maupun Ibu-Ibu tampaknya mereka berasal dari luar negeri, warna rambut sedikit keemasan menjadi ciri khas dari orang luar negeri.
"Lisa udah sampai, Ra?" tanya Jane memulai percakapan.
Mereka berdua memang sengaja tidak berangkat bertiga, karena Lisa sendiri yang tidak mau ikut bersama mereka. Entahlah, mereka juga tidak mau mempertanyakan alasannya, mungkin gadis itu ingin di antar oleh kekasih nya.
Sebetulnya sedikit aneh, karena dari yang mereka berdua tahu Lisa tidak memiliki Kekasih.
"Mungkin dikit lagi," jawab Ara seraya mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan ini, alunan musik classic yang terdengar di telinga Ara, membuatnya sedikit mengeluarkan senyuman.
"Tapi, lo beneran percaya Lisa dianter sama pacarnya?"
Ara menatap pada Jane.
"Kenapa enggak? Mungkin dia memang udah punya pacar, dan belum berani cerita sama kita. Setiap orang, kan, punya rahasia masing-masing."
"Loh, tapi ini bukan suatu hal yang harus dirahasiakan, Ra."
"Kalau Lisa ternyata udah sepakat buat sembunyiin hubungannya dari orang lain, kita bisa apa? Kita nggak perlu ngusik dia perihal ini doang, Jane."
Jane menghela napas pasrah. Tidak mau mendebatkan tentang ini lebih lama. Apa yang dikatakan Ara pun juga ada benarnya.
"Kalau gitu lo mau minum?"
"Boleh."
"Oke, tunggu sebentar."
Pesta yang di hias dengan berbagai macam ini, membuat Ara tak hentinya berdecak kagum. Ada bunga hiasan, bunga asli, dan juga beberapa pajangan yang terbuat dari emas asli yang berkilau. Ternyata Arga sungguh se-kaya itu, jadi tidak heran jika nama Rajendra sudah tersebar luas dimana pun.
Tidak lama kemudian, Jane kembali datang sambil membawa dua gelas minuman anggur. Sebenarnya ada berbagai banyak minuman, tetapi Jane memilih yang Anggur manis, dari warna nya yang cantik dan juga rasa yang enak.
Ara menanggapi minuman yang disodorkan oleh Jane. "Anggur biasa?"
"Menurut lo anggur apa lagi? Anggur merah?" jawab Jane di akhiri kekehan kecil. "Bersulang." mereka berdua menempelkan gelasnya masing-masing, kemudian meneguknya bersamaan.
"Lisa masih belum ada kabar?" tanya Ara lagi setelah menunggu sekitar 15 menit.
"Belum, chat gue aja nggak di bales dari sore. Atau mungkin, dia kena macet di jalan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/228122972-288-k323698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Roman pour AdolescentsArga Rajendra adalah sosok laki-laki berhati dingin, angkuh dan tak perduli pada siapapun, selain keluarga dan teman dekatnya sendiri. Ada rumor yang mengatakan, bahwa siapapun orang yang berani mengusik kehidupan Arga, akan menanggung resiko besar...