Bagian 22

57.9K 4.5K 581
                                    

___________

KINI Ara sedang duduk disofa bersama Arga, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, Ara yang sibuk menonton drakor sedangkan Arga sibuk memainkan ponselnya sambil membaca grup nya.

BIRAWA KILLER

Raka: woi tolongin gue dong, plis!

Bara:kenapa? Lo dikeroyok sama preman?

Anta:palingan juga ga penting.

Raka:BANGSAT😭
            Gue serius anjir
             Ada orang yang masuk ke lemari gue!

Bara:LO KEMALINGAN?

Raka:ini lebih parah dari kemalingan😭

Anta:gush byk basa-basi, anjink

Raka:ADA KECOA MASUK KEDALAM LEMARI GUE!
PLEASE GUE TAKUT BANGET
😭😭😭😭

Bara:BAJINGAN! Gue tonjok ya dada lu ampe bunyi!

Anta:raka bangsat!

Raka:gue mohon tolongin gue
Nyokap gue nggak mau nolongin gue asu
Please dong kalian kan teman yang baik hati
😭😭

Bara:skip ajalah anzing, disini ada titisan dajal yang nggak jelas.

Bara telah memblokir nomor anda.

Raka:BARA! LO NGAPA NGEBLOK NOMOR GUE, 4NJ1N9 👿

Bara:bacot brengsek!

Read.

Sedangkan Ara terus senyum-senyum sendiri dengan pandangan mata yang sangat fokus ke arah ponselnya, bahkan ia sampai mengigit ujung kuku jarinya saat melihat adegan romantis didalam drakor yang berjudul legend of the blue sea.

Arga pun langsung menoleh ke arah Ara, ia mendelik geli melihat ekspresi Ara yang seperti itu.

"Lo lihat apa sih?" Arga langsung merampas ponsel Ara dan melihat film itu.

Arga langsung melotot saat melihat sang pria dan juga wanita sedang berciuman bibir, shit! Ternyata Ara menonton film yang mesum, menurutnya.

"Kenapa lo nonton beginian, Ara?!" tanya Arga dengan tegas.

Sontak Ara terkejut dan tidak tau harus berkata apa. "Itu-bukan seperti apa yang lo lihat!"

"Apa? Lo nonton orang lagi ciuman gini? Ra, lo tuh masih bocil nggak pantas nonton beginian!"

Ara langsung membelalakan matanya, apa-apaan ini? Bocil? Padahal dirinya sudah berumur 18tahun dengan seenaknya dibilang bocil.

Disaat Ara ingin mencubit perut Arga, Arga sudah dulu mencekalnya dengan tangan kokohnya. Dan refleks Ara sedikit terkejut, saat ia ingin berusaha melepaskannya Arga malah lebih menahannya.

"Apasih! Lepas, Arga!" rengek Ara yang terus menggoyang-goyangkan tangannya.

"Siapa yang nyuruh lo buat nonton kayak gitu?" tanya Arga penuh selidik, bukan apa-apa ia tidak suka jika Ara menonton film mesum yang seperti itu.

ARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang