bagian 14| Harapan

5.7K 292 4
                                    

Seperti yang direncana kan semalam, Raka telah pergi krluar dari wilayah Indonesia. Ia memberikan sena uang 10jt untuk tunjangan selama tiga bulan dan Sena harus pintar menggunakan uang dengan sebaik mungkin dan tidak boros. Walaupun Sena masi ragu namun iya mengiyakan pesan dari Raka, dan menerimanya dengan berat hati.

Hari sudah mulai malam, terlihat dua orang perempuan dengan piama tidur yang telah menempel di tubuhnya, Sena dan Keisya.

Sena sengaja mengajak Keisya menginap malam ini untuk menemaninya dirumah, karna Oma akan tiba esok hari, seperti biasa, gadis itu bahagia bak mendapat uang sekoper.

"Key, gue" ucapan Sena menggantung.

"Iya?"

"Gue gak bisa masak"

Krik

Krik

Krik

Keisya nampak menahan tawanya, sedetik kemudian tawanya pecah, "Gue peka"

"Ih Keisya ah nyebelin!" rengeknya.

"Lo tunggu di sini, biar gue yang masak" ucapnya sembari keluar kamar.

Sena merasa bosan ia pun mengambil handphone milik Keisya yang kebetulan tidak di kunci, Sena membuka camera dan berselfi ria, kemudian beralih ke aplikasi WhatsApp dengan tujuan membajak akun Keisya, namun tatapannya mengarah pada satu kontak yang tersematkan dan menampakkan centang dua abuabu dengan emot love.

Sena mulai membukanya dengan perlahan, ia tak mengenali kontak ini, ditambah lagi si pemilik akun tak menaruh foto kontak.

"Key gue liat chat lo ya" izinya dengan suara kecil sembari terkekeh.

❤️

Anda
Arga.
17.36

Save nomer gue ya.
17.36

Arga,kok chat gue ga di bales?:(
17.36

Padahalkan centang 2.:"
18.09

Nah kan masih online!
18.10

Ga lo mainnya hebat banget tadi sumpah😋
18.11

Senyum Sena memudar kala menyadari siapa pemilik kontak yang Keisya kirimkan pesan. Hingga suara teriakkan Keisya membuat Sena cepat cepat mengembalikan ponsel gadis itu ketempat semula.

"Gue jamin deh, lo bakal suka sama masakan gue" ucap Keisya.

Sena tersenyum, namun pikirannya masi mengarah pada pesan Keisya ke Arga, walau tidak di respon oleh pemuda itu namun sahabatnya ini tidak pernah jengah mengirimkannya pesan, dan Sena semakin yakin bahwa Keisya menyukai Arga.

Keduanya memulai aktivitas makan mereka, Keisya yang lahap makan dan Sena yang masih melamun. Keisya yang menyadari raut wajah Keisya pun membuka suara.

"Lo gak suka?" tanyanya dengan nada yang kian menurun.

"Ah, aku suka kok, ini enak banget!" jawab sena sembari memakan masakan Keisya, ia tidak bohong masakan Keisya memang sangat lezat dan Sena sangat suka tentunya.

"Yaudah lanjut!"

*****

Malam ini hujan lebat menyirami ibu kota, kilat, petir dan guruh kian menggelegar terus menerus, tak seorangpun penduduk yang berani keluar rumah. Suasana yang hening nan sepi membuat siapapun yang mendengarnya merasa ketakutan.

Rain And Tears [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang