bagian 54| Kembali berkorban

5.7K 274 11
                                    

Nanti kita akan bertemu lagi, sebagai dua orang teman lama.

***

Aurel mulai melangkah ke arah ranjang Sena, diambilnya tangan Sena dan juga Arga kemudian menjadikannya menjadi satu.

"Kali ini gue ikhlas, gue gak mau jadi penghalang di antara kalian. Dan maaf untuk semuanya, gue janji gak akan ganggu kalian lagi" ungkap Aurel.

Sena melepas tangannya, "Arga, kamu bisa keluar bentar?"

Arga mengangguk.

Dirasa telah aman Sena kembali bicara "Salsa, kalo lo emang cinta sama Arga. Gue ikhlas, gue akan lakuin apapun untuk lo"

"Gak Sen, kali ini gue yang akan berkorban. Gue gak mau jadi penghalang antara lo dan--"

"Gue udah gak cinta sama Arga!" Tegasnya spontan.

Aurel menatap Sena tak habis pikir "Sen..."

"Lo pikir empat tahun gak cukup untuk gue ngelupain Arga? Lagian gue udah suka sama cowok lain"

"Gak Sen, lo jangan lakuin itu. Karna itu akan membuat Arga hancur. Lo tau sendirikan dia cinta mati sama lo?"

"Gak ada yang nama nya cinta mati, kalo Arga emang cinta sama gue, gue akan pergi"

"Sena!"

"Gue divonis lumpuh, dan gue udah mutusin akan lanjut trapi diluar negri. Gue mohon Sa, buat Arga jatuh cinta sama lo"

Aurel terkejut, sungguh. Ia baru mengetahui bahwa Sena nengalami lumbuh akibat kecelakaan itu.
"Siapa cowok yang lo suka?"

"Maaf gue gak bisa kasi tau"

"Okey, no prob"

"Jadi gimana? Lo mau kan? Karna bagaimana pun gue gak mau cinta itu kembali. Bantu gue Sa"

Sebenarnya Aurel ingin menolak, namun hati nya berkata iya. "Oke"

Sena tersenyum senang "Arga orang baik, dia punya segalanya dan hampir sempurna. Sedangkan gue, psikis gue tergang--"

Jari telunjuk Aurel menempel dibibir Sena sembari menggeleng pelan "gue yakin lo akan sembuh, apa perlu gue sewa psikiater untuk lo?"

Sena mengambil tangan Aurel dan menepuk nepuknya pelan "gak perlu Sa, makasi"

"Tapi Seenn..."

"Saaaa..."

"Okey!"

Aurel kemudian memeluk Sena, adik tirinya. Ia sadar Sena sudah berkorban sangat banyak, ia rela sakit hati hanya demi kebahagiaan orang yang ia sayang dan inilah hasilnya, Sena haus akan benzo. Aurel berdoa semoga ini bukan hasil akhir, semoga ini hanyalah modal untuk bangkit.

"Udah bilang ke ayah?"

Sena menggeleng "boleh gue minta satu permintaan lagi?"

"Iya, apa itu?"

"Lo mau kan rahasiain kepergian gue dari orang rumah"

"Gak Sen gak, Ayah dan bang Raka pasti akan khawatir sama lo. Lagian kalo mereka nanya gue harus jawab apa?"

"Lo tenang aja, gue akan atur itu"

***


"Iya gerakin pelan pelan"


"Ssshh, gak dok. Ini sakit" ringisnya saat mencoba untuk berdiri.

Rain And Tears [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang