bagian 47| Curhat

4.6K 259 6
                                    

"Dia bilang--"

Tok tok tok

"Udah belum?" Tanya Vino dari luar sana.

"Aku ganti baju dulu Tante"

"Iya, Tante tunggu di bawah ya?"

"Iya Tante"

Sena pun masuk ke kamar mandi, sedangkan wanita paruh baya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tante Vino keluar, dan mengajak Vino turun kebawah.

"Cewek kalo ganti baju jangan ditungguin!"

Vino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Aku gak suka nunggu Tante"

"Sekalipun! Kalo kamu kelepasan gimana? Mau tanggung jawab? Apalagi sampe ngintip"

"Hah? Maksut Tante?"

Tante menatap Vino dengan senyuman mengejek "Tante tau kamu ngintip tadi" jawabnya sembari beranjak ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Suuzon mulu"

"VINO TANTE DENGER LO!"

"Oke fiks, Tante Cenayang!"

Sedangkan di atas sana, Sena menatap keluarga yang terlihat harmonis itu. Ia sedikit iri dengan Vino yang masih bisa merasakan kasih sayang dari sosok ibu. Walaupun rasanya tidak sama.

Sena turun kebawah dengan switter berwarna pink yang menempel seperti jas hujan ditubuhnya.

"Hei!" Panggil Sena seraya menepuk pundak Vino.

Vino melihat penampilan Sena dari ujung rambut sampai ujung kaki. Seketika ia tanpak menahan tawa yang membuat Sena menggembungkan pipi nya.

"Ppphhttt, Lo mau main hujan? Tadi kan udah"

"Gak lucu tau!"

"Gak baik marah marah, nanti wajah lo keriput. Kan lucu kalo badan kecil tapi muka udah keriput"

"Eh tapi tunggu, badan lo gak kecil kayaknya. Tapi--" lanjutnya sembari menggembungkan pipi seolah mengejek Sena gemuk.

"TANTE VINO NYEBELIN!!!" Adu Sena.

"VINOOOOO!!!"

"Dasar cewek tukang ngadu!"

Sena tersenyum dengan senyum kemenangan seraya menjulurkan lidahnya. Segera ia berjalan ke dapur untuk membantu Tante Vino yang ia sendiri pun tak tahu namanya.

"Gue akan tunggu kejujuran keluar dari mulut lo"

***

Ditempat lain Raka dan Martin merasa gelisah karna tak melihat Sena pulang ke rumah.

"Emang Sena kemana yah?" Tanya Aurel yang baru pulang dari potret nya.

"Ayah tidak tahu, Raka cari adik mu!"

Raka mengangguk dan segera pergi keluar rumah, namun sebelum itu Aurel berseru.

"Bang, Aurel ikut ya?" Izin Aurel yang dibalas anggukan oleh Raka.

***

Setelah makan malam, Vino mengajak Sena ke sebuah Wahana. Tentu saja Sena tak mau menolak, anggap saja ini adalah penghilang rasa kecewa terhadap Raka.

Kini keduanya duduk dikursi seraya melahap makanan beku yang kian mencair, eskrim.

"Vin" panggil Sena.

Rain And Tears [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang