Heyyy yang lagi UAS semangat ya!😋
-
Matahari menyeruak malu-malu melalui tirai gorden tipis di pagi dingin yang sedikit gulita. Meski seharusnya sudah memasuki musim panas, namun langit mendung masih kerap menaungi bumi dan membuat kesan bias antara waktu fajar dan pengujung siang. Jarum jam yang sudah merangkak menuju angka tujuh seolah tak sejalan dengan langit gelap yang umumnya serupa dengan pukul lima atau enam.
Di balik selimut tebal yang masih bertahan membungkus badan, Jeno mengakhiri dengkuran halus saat dirasanya seseorang memasuki kamar dan menimbulkan suara yang cukup berisik dari sandal rumah yang beradu dengan lantai.
"Renjun?"
Ia memanggil serak nama yang kini sibuk menyibakkan gorden tipis di kamar mereka, yang si empunya hanya berdehem kecil tanpa menoleh.
Mendapati sosok yang ingin dipeluknya pagi ini di bawah selimut hangat membuat Jeno sontak membuka mata dan langsung menggeliatkan tubuhnya.
"Mau kemana?"
Ia bertanya dengan sedikit kecewa saat Renjun sepertinya sudah akan meninggalkan kamar mereka. Namun pria itu menarik kembali kekecewaannya saat kini Renjun berbalik ke arahnya dengan wajah datar.
"Ke mana lagi kalau bukan ke dapur?"
Jeno mendengus sembari menepuk-nepuk ranjang mereka, "Temenin aku tidur...."
Pelototan tajam langsung ia terima hingga membuatnya terkekeh pelan, "Aku ngga enak badan, pengen ditemenin kamu."
Pelototan tajam Renjun terganti menjadi raut bingung dengan alis yang sedikit tertekuk. Si Nyonya Lee itu kemudian mendekati Jeno dan duduk di tepi ranjang. Tangannya terulur untuk menyentuh dahi dan leher suaminya.
"Makan roti dulu abis itu minum obat, nanti aku buatin sup supaya kamu enakan."
Jeno tak menjawab dan malah memeluk tangan Renjun, "Temenin tidur dulu...."
Renjun menggeleng, "Chenle aja ya aku pindahin sini nemenin kamu tidur? Nanti biar sarapan aku anter ke kamar buat kalian."
Mendengar penawaran itu membuat Jeno terkekeh kecil sembari bangkit dari duduknya. Tak berapa lama tangan Renjun sudah menyentuh bibirnya dengan alis yang semakin menyatu heran.
"Bibirmu juga kering, kayanya kamu panas dalam deh. Ngerasa demam juga ngga?"
Renjun sudah berujar panik waktu ia kembali menyentuh dahi Jeno dengan punggung tangannya. Suaminya itu tak melakukan apa-apa saat Renjun bergegas menuju nakas dan kembali dengan sebuah produk pelembab bibir berwarna pink.
"Sini aku pakein dulu masker bibir--"
"Ngga ah! Ntar makannya pait lagi."
Jeno menolak saat tangan istrinya itu sudah akan memakaikan produk itu di bibirnya, "Maunya dicium kamu aja, pasti langsung lembap lagi hehe...."
Mendengar penuturan menyebalkan suaminya itu membuat Renjun mendengus sebal. Segera ia beranjak dari dekat suaminya saat Jeno sudah akan beraksi memeluk pinggangnya.
"Makin ngaco nih, udah buruan bangun! Nonton spongebob sana sambil nemenin Lele. Nanti sementara aku buatin susu dulu biar kalian anteng nontonnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY TALE [ NOREN-LE ]
FanfictionMake your days full of joy with Papa, Mama, and their cutest tiny replicas🎈 Warn! BxB; mpreg; misgendering; random time set and plot! /A high probability of typos./