Nono Favorite Workout

5.2K 671 75
                                    

I know it sounds so weird but lemme tell you about sadness, emptiness, and feel so anxious with no spesific reason. Sesekali mungkin kita akan merasa lelah dan berpikir untuk berhenti, tapi pikir lagi deh, sudah berapa banyak pengorbanan dan perjuangan yang kita lakukan untuk bertahan sampai sekarang?

Hehe, semoga Family Tale selalu ada dan bisa menjadi rumah untuk kita semua ya.

Tuhan memberkati! Good night! Semoga kita bisa ketemu lagi🙂



---

Di balik tubuhnya yang kekar, berotot, dan sangar, Jeno punya ritual olahraga tersendiri yang sering ia lakukan, baik di rumah maupun di tempat fitness langganan. Sejak merenovasi rumah dan menjadikan balkon sebagai tempat serbaguna--termasuk olahraga, Jeno jadi jarang ke luar untuk mempergunakan kartu keanggotaan fitness miliknya dan memilih untuk memanfaatkan fasilitas yang ia miliki di rumah. Kebetulan sekali Jeno memang memiliki beberapa alat penunjang workout seperti dumbell dan treadmill pribadi, yang dulu tidak sesering sekarang penggunaannya.

Tapi sebenarnya selain dumbell dengan berat 10 kg dan treadmill canggih yang efektif membantunya membentuk badan, Jeno juga punya alat lain yang bisa ia gunakan sebagai media olahraganya. Kegunaannya mirip dengan dumbell-- dapat diangkat-angkat sembari melakukan gerakan squat atau hand-lift untuk membentuk otot di beberapa bagian tubuh. Tapi bedanya, alat yang satu (dua--bahkan empat) ini bukanlah benda mati selayaknya dumbell, melainkan benda hidup yang berisik dan "banyak maunya". Lho, kok bisa?

Hm, daripada mengajukan pertanyaan retoris, kalian pasti bisa menebak sendiri kan maksud dari "alat-yang-hidup" ini?

"EHHHHH AKU MAU LAGI DONGGGGG!!"

"AUUU!! LO AU!!"

"Gukgukguk!"

"WUFF!! WUFF!!"

Ya, yang dimaksud dumbell hidup di sini adalah para kurcaci berbeda spesies yang daritadi suaranya mendominasi ruangan dan mengalahkan deru napas Jeno yang memburu karena lelah. Keringat telah membanjiri tubuh kekar dan kuat itu, hasil dari mengangkat-angkat para dumbell hidupnya ke langit-langit, lalu menurunkannya, lalu mengangkatnya lagi, begitu seterusnya sampai Jeno dapat merasakan lemak-lemak di tubuhnya mulai terbakar karena tenaga besar yang dikeluarkan untuk mengangkat para bayi gendut yang bobotnya sudah tak lagi ringan. Selain diangkat-angkat, mereka juga sesekali diputar-putar oleh lengan kuat sang papa, dipentalkan ke kanan dan kiri, dibuat tertawa kegirangan di tengah tubuh mereka yang tengah beradu langsung dengan sang gravitasi. Kegiatan yang menghabiskan banyak tenaga dan suara ini telah berlangsung cukup lama dan Jeno mulai tumbang sekarang.

Awalnya yang dijadikan dumbell memang hanya Chenle dan Logan, tapi kemudian kedua anjing mereka ikut-ikutan menggonggong dan minta diajak bermain selayaknya kakak-kakak mereka.

"Udahan ah!! Papa cape banget nih!!" Teriak Jeno sembari membaringkan tubuh di lantai. Daegal dan Benji yang melihat sang papa tumbang langsung berlari mendekati dengan ekspresi khawatir mereka yang khas, berbeda dengan kedua kakak manusianya yang masih bisa nyengir riang meski napas mereka juga sudah menderu karena banyak berteriak dan tertawa tadi.

"ADUUUH MASA SIH PAPA CAPE!! AKU GA PELCAYA BANGET DEH!!"

"Aduuuuu!!" Beo Logan sembari memegangi kepala dan menggeleng-gelengkannya, entah dengan maksud apa.

Mendengar nada protes yang diucapkan secara riang dan sedikit tak manusiawi itu membuat Jeno mendelik seram, pura-pura menakut-nakuti. Tapi yang ditakut-takuti malah semakin terkikik lucu dengan wajah gembira mereka yang cerah, seolah melawan wajah muram sang papa dengan energi mereka yang tak ada habisnya.

FAMILY TALE [ NOREN-LE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang