Agenda dua bayi Lee hari ini adalah 'berkunjung ke rumah Jisungie'. Sedari tadi pagi Chenle sudah ribut sendiri mempersiapkan apa saja yang akan dibawa ke rumah Jisung.
"Aku mau buatin Ichung pancake stlawbelli." Katanya sembari memasukkan peralatan masak mungilnya ke dalam tas punggung berbentuk lumba-lumba. Hari ini adalah hari spesial karena mereka berdua akan menengok Jisung yang baru sembuh dari sakit demamnya. Chenle, sebagai soulmate sehidup sematinya Jisung, sudah ribut ingin menengok sejak Jaemin mengabari Renjun kalau Jisung tidak bisa main ke rumahnya karena demam.
"Mamaaaa aku mau bawa stlawbeli." Ia berteriak sembari berlari ke arah dapur. Renjun yang tengah menyiapkan bahan makanan untuk makan siang menghentikan kegiatannya hanya untuk menonton Chenle yang sedikit kesulitan membuka kulkas.
"Emang Kakak Lele beneran mau buatin Icung Pancake? Nanti Mama sama Logan dikasih ngga?" Katanya sembari membantu Chenle membuka kulkas. Putra sulungnya itu mengangguk mantap sembari langsung meraih beberapa buah strawberry yang tersimpan rapi di rak buah. Tangan mungilnya mengambil empat buah strawberry kemudian menunjukkannya ke depan Renjun dengan tatapan polos, "Stlabelinya segini cukup ngga?"
Renjun tersenyum gemas kemudian mencium pipi berisi Chenle, "Cukup. Nanti strawberrynya cemilin aja sama Jisungie."
"Ngga! Nanti aku buatin pancake buat Jisungie, Logan, Mama, sama Lele!"
Anak itu terlihat berpikir sebentar, seolah mencerna kembali kata-kata yang baru diucapkannya, "Oh iya, Papa juga!"
Iya mengambil lebih banyak buah strawberry hingga kini jumlahnya ada tujuh, "Sama Mama Na sama Papa Mark juga."
Renjun tersenyum manis kemudian memindahkan tujuh buah strawberry yang Chenle ambil ke dalam sebuah toples kecil, "Nih, masukin ke tasnya Lele."
"Oke."
Ibu dua anak itu kemudian mengantar kedua anaknya ke depan di mana anaknya yang lain masih sibuk dengan bola plastiknya, "Lolo ikut sama kak Lele nengokin Kak Ichung ya."
Merasa terpanggil, bocah satu setengah tahun yang asyik menendang-nendang bola itu langsung menatap mamanya, "Chung!"
"Iya, nengokin Kak Ichung."
Logan yang tak begitu mengerti hanya mengangguk-angguk patuh. Ia menatap polos kakaknya yang sudah ribut dengan tas ransel mungilnya.
"Logannya pegangin ya Kakak Lele. Mainnya jangan jauh-jauh. Jangan nakal juga di rumah Mama Nana."
Renjun mengalungkan dua botol minum berkarakter hewan ke leher kedua anaknya, lumba-lumba dan anak anjing, kemudian mengecupi satu persatu wajah bocah kecilnya itu dengan gemas.
"Kalau udah sore harus langsung pulang oke?"
"Oke!"
Chenle mengacungkan ibu jarinya, sementara Logan malah sibuk memegangi bola plastiknya yang akan turut ia bawa. Bocah itu sebenarnya tak begitu mengerti soal agendanya saat ini dengan sang kakak, apalagi dengan sebotol air putih yang mamanya kalungkan ke lehernya.
"Nih Kak Lelenya pegangin tangan Lolo, jangan dilepas ya. Dah, hati-hati di jalan!"
"Paipai Mama! Muah~"
"Papai Lele, Lolo! Muah~"
Renjun tersenyum manis saat melihat tangan mungil Chenle yang memegang erat tangan adiknya yang jauh lebih mungil. Ia mengambil ponselnya kemudian memotret mereka dari tempatnya berdiri.
"Ada yang mau menjeguk teman bayinya sampai berpegangan tangan sambil bernyanyi:D Lucunya bayi-bayiku♡"
Sending to Jeno
****
"Le, Ichung mau main bola...."
Jisung menatap Logan yang tengah menendang-nendang bola sendirian dengan serius. Bocah yang sebentar lagi akan genap berumur lima tahun itu ingin bangkit dari kasurnya dan ikut menendang bola bersama Logan kalau saja Chenle yang sedari tadi sibuk memainkan alat masak mungil dan mainan lilinnya sembari mengoceh itu tak menahannya sembari memelototkan matanya yang sipit.
"Jisungie ga boleh main bola! Olang sakit itu halus istilahat sama makan!"
Si sulung Lee itu menahan tangan Jisung dengan erat sembari mengerutkan alisnya, memberikan tatapan mengintimidasi pada Jisung yang malah memandangnya polos, "Jisungie bantuin Lele bikin pancake aja!"
"Tapi Ichung mau bola!"
"Ga boleh!"
Chenle menggeleng-gelengkan kepalanya sampai poninya yang sudah agak panjang bergerak-gerak lucu, "Nih makan stlawbeli aja bial Ichung sehat!"
Tangan kecil Chenle bergerak masuk ke dalam tas lumba-lumbanya dan mengeluarkan setoples kecil buah strawberry segar yang langsung membuat mata Jisung berbinar cerah.
"Ini punya Lele?"
"Iya, buat Jisungie!"
Jisung tersenyum senang sembari bertepuk tangan gembira, "Ichung mau!"
"Lele suapin ya."
"Ga mau Ichung udah gede."
"Ih halus mau! Ichung lagi sakit halus Lele suapin."
Jisung sedikit menekuk bibirnya tapi kemudian langsung membukanya saat tangan mungil si bayi lumba-lumba menyodorkannya sebuah strawberry segar. Ia memakan buah itu dengan ocehan Chenle yang sudah seperti Mamanya.
"Kalau lagi sakit itu halus nulut sama Lele!"
"Habis ini Lele mau buatin Jisungie pancake nanti Jisungie halus makan ya."
Ucapan semangat Chenle Jisung balas dengan tatapan polos. Putra semata wayang Mark Lee itu dibuat salah fokus oleh mainan lilin sang sahabat yang tengah Lele bentuk menjadi sebuah kue. Tenggorokannya tanpa sadar menelan ludah saat membayangkan ia akan memakan mainan berwarna-warni itu.
"Ichung ga mau pancake."
Chenle langsung akan protes, tapi saat tangan Jisung kembali menunjuk buah strawberrynya, mata bocah itu langsung berbinar.
"Ichung mau stlobeli aja disuapin Lele."
"Wah? Jisungie mau Lele suapin lagi?"
Bocah yang bermata sipit itu mengangguk kalem dan sedikit merasa lega karena akhirnya ia tak harus memakan mainan lilin Chenle.
"Hum, suapin."
"Nih makan lagi! Aaaaaa~"
"Aaaaamm.... nyam nyam."
Yang menyuapi langsung tersenyum bahagia dan mencubit gemas dua pipi tembab Jisung. Chenle melakukannya sama seperti jika Jisung dicubit oleh mamanya, Jaemin. Jisung yang diperlakukan seperti itu hanya mengaduh sakit sembari mengusap-usap pipinya, tapi kemudian menyengir kikuk.
"Tapi habis Ichung makan stlobeli Ichung mau main bola ya hehe."
"Ah Jisungieeeee!"
Cringe gitu ga sih part ini:'D
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY TALE [ NOREN-LE ]
Fiksi PenggemarMake your days full of joy with Papa, Mama, and their cutest tiny replicas🎈 Warn! BxB; mpreg; misgendering; random time set and plot! /A high probability of typos./