Warn! No edit, cerita ga jelas. Gatau lagi tugas kuliah banyak tapi bisa-bisanya gua apdet malem-malem kek begini kaya mau ngepet:(
Ini ceritanya intro buat special chap "holi-hallo-day" yach💋
Happy reading kawan seperkutuan ngepetku!!
----
Liburan akhir tahun ini harus menjadi sesuatu yang spesial, setidaknya, begitulah menurut Johnny yang sejak awal tahun ini tidak bisa pergi ke mana-mana karena adanya pandemi yang tak kunjung usai. Sebagai seorang yang keluarga asalnya tak semua berkumpul di Korea, ia jelas merasa kesepian. Mau balik ke Chicago, tapi takut ada virus yang nyangkut.
Tapi, sebenarnya Johnny ngga sedih-sedih amat, sih. Lagipula, dia masih punya para tetangga yang sudah ia anggap seperti anak-anaknya sendiri untuk diajak berlibur bersama layaknya keluarga, kan?
Eh bahkan, ia juga punya anak dan istri! Kok bisa-bisanya ya dia lupa? Mana sok-sokan pake kesepian segala lagi!
----
Pagi ini pemandangan yang cukup ricuh terjadi di rumah Jeno dan pasukannya. Meski sejak semalam sang ibu negara sudah mewanti-wanti para pasukan ciliknya itu untuk bangun pagi karena perjalanan ke villa akan memakan waktu yang lama, tapi saat pagi semuanya tetap saja tak sesuai harapan. Logan merengek saat digendong mamanya pagi-pagi dalam rangka agar ia bangun dan bisa segera dimandikan, sementara kembaran dewasanya--Jeno--juga malah asyik merapatkan selimut saat Renjun dengan tidak sabar menepuk-nepuk pipinya agar pria itu bangun.
Chenle? Ah, anak itu fokus saja pada snack keripiknya karena terlalu lapar menunggu sang mama yang tak kunjung membuatkan sarapan.
"Kak Lele habis ini mandi ya sama Papa...."
Renjun berujar sibuk sembari bolak-balik memastikan bahwa barang yang akan mereka bawa sudah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan selama di sana. Mama manis itu mendekati putranya yang tengah duduk di sofa, berniat untuk merapikan tas bawaan mereka sambil menemani si sulung yang masih terlihat mengantuk.
"Hah?!" Mata Renjun terbelalak kaget saat mendapati apa yang tengah Chenle makan--dan hampir bocah itu habiskan, snack keripik kentang berukuran jumbo dengan bumbu keju yang membuat tangan mungil dan gendut itu belepotan.
"Kak Lele makan ini semua?"
Renjun memandang anaknya horror, sementara yang kini tengah menjadi tersangka hanya menyengir lucu sebelum terkikik kecil.
"HIHIHI IYA!"
Yang diberikan jawaban menggemaskan itu hanya menghela napas kecil sembari menepuk jidat, merasa kecolongan karena telah membiarkan sang anak makan makanan tidak sehat seperti itu di pagi hari begini. Entah mengapa ia jadi menyesal karena tadi menyuruh Chenle ngemil saat putra sulungnya itu mengeluh lapar sementara ia sibuk mengurusi si calon kakak yang masih merengek di gendongannya.
Diam-diam ia melirik kemasan snack kentang tersebut, hendak memastikan nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Renjun menggigit bibir bawah saat menyadari kadar gula dan kalorinya yang sangat tinggi, yang menurutnya tak baik untuk dikonsumsi terlalu banyak oleh anak seusia Chenle.
"Aku lapel banget deh Mama jadi aku makan ini~"
Menyadari raut sedih mamanya membuat Chenle segera bertindak. Bocah itu menyengir manis saat sang mama menatapnya dengan pandangan yang tak dapat dijelaskan; datar, merasa bersalah, sedih, dan menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY TALE [ NOREN-LE ]
FanfictionMake your days full of joy with Papa, Mama, and their cutest tiny replicas🎈 Warn! BxB; mpreg; misgendering; random time set and plot! /A high probability of typos./