Hai readers jangan lupa vote dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar.
Happy reading❤❤
Senin pagi Violet melajukan kecepatan motornya. Karena ia sudah terlambat ke sekolah dikarenakan pulang balapan terlalu lama. Selama hampir satu bulan di sekolah ini ia tidak pernah terlambat kecuali di hari pertama mpls, itu pun belum dihitung masa sekolah.
Violet sudah berada dekat dari gerbang sekolah tapi ia tidak mendekati gerbang karena gerbang itu sudah dikunci rapat. Ia juga tak mungkin mengatakan hal yang sama lagi kepada satpam itu. Ia berusaha tidak berbuat semaunya.
"Violet...." kata pria dibelakangnya dan ia adalah Vinsen.
Violet menoleh ke arah belakang, ia melihat Vinsen dengan motornya.
"Ikut gue!" Lalu Vinsen melajukan motornya.
Violet pun mengikuti Vinsen dan sampailah mereka di belakang sekolah yang sudah dibatasi dinding kokoh yang tinggi.
"Kita parkir motor di warung itu aja, nanti jam istirahat kita minta izin buat ambil tuh motor," kata Vinsen.
Lalu mereka memakirkan motornya di warung.
"Terus sekarang kita manjat nih?" tanya Violet lalu menatap dinding tinggi itu.
"Yap," jawab Vinsen lalu memperhatikan dinding itu.
"Sekarang lo naik ke pundak gue," kata Vinsen sambil menjongkok.
"Kaki lo udah baikan?" tanya Violet masih dengan sikap dinginnya.
"Udah kok, tadi pagi udah mendingan," jawab Vinsen sambil tersenyum.
Violet pun menaiki pundak Vinsen ia menaiki dinding itu lalu meloncat ke bawah, setelah itu Vinsen menyusulnya. Dan mereka pergi menyusuri jalan belakang sekolah.
Saat mereka ingin memasuki gedung sekolah Vinsen melihat ada guru BK yang sedang berjalan. Reflek Vinsen menarik tangan violet dan sekarang mereka lagi bersembunyi di balik dinding.
Posisinya Violet berada di dinding dan Vinsen berada di depannya sekarang mereka lagi berhadap hadapan.
Violet menatap mata Vinsen, ia baru menyadari kalau vinsen memiliki mata yang tajam dan ia tampan tanpa Violet sadari ia melukis senyuman di bibirnya.
Vinsen tidak tahu jika ia di perhatikan karena ia sibuk melihat ke arah guru BK. Setelah guru BK itu pergi. Ia melihat ke arah violet, dan ia baru sadar posisinya sekarang dengan Violet.
"Maaf vi, gue reflek." Vinsen langsung menjauh dari Violet.
"It's ok," kata Violet dengan sedikit gugup yang tak ia lihatkan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...