Vote and comment yaaaa
Happy reading❤
Sudah tiga hari semenjak pertengkaran antara Violet dan Vinsen di hari senin. Semenjak tiga hari itu pula mereka tidak pernah berbicara atau saling sapa, lebih tepatnya Violet yang tidak ingin berbicara dengan Vinsen dan selalu menghindar karena ia terlalu kecewa oleh sikap Vinsen.
Vinsen selalu mencoba untuk meminta maaf, ia selalu chat Violet setiap hari, menelpon bahkan menjemput Violet tetapi Violet selalu menghindar dan mengacuhkannya.
Di sekolah Vinsen sengaja tidak terlalu sering bertemu Violet karena jika di sekolah bisa saja satu sekolah tahu jika hubungannya dengan Violet tidak baik baik saja dan juga Vinsen tahu jika ia memaksakan berbicara dengan Violet di sekolah dan terjadi pertengkaran lagi, Violet akan semakin marah kepadanya karena itu di sekolah mereka sengaja menghindar.
Saat ini Violet menuju klub sastra, ia memiliki waktu yang cukup sebelum masuk kelas karena ia pergi lebih cepat dari biasanya. Saat ia menuju klub sastra, Violet melewati klub musik karena memang ruang klub musik dan klub sastra tidak terlalu jauh.
Violet melihat pintu ruang klub musik sedikit terbuka, saat ia ingin menutup pintu itu ia melihat seorang siswa laki laki sedang memegang gitar dan seorang siswa perempuan duduk disampingnya.
Violet bukan orang yang serba ingin tahu tapi ia juga tidak mengerti kenapa ia ingin sekali tahu sepasang siswa tersebut. Saat ia melihat dengan teliti dari celah pintu yang terbuka ternyata itu adalah Vinsen dan Cinta.
Seketika wajah Violet berubah karena Vinsen menyanyikan sebuah lagu untuk Cinta dan Cinta tersenyum manis persis seperti sepasang kekasih.
Violet ingin tubuhnya pergi tetapi hatinya mengatakan jangan jadi ia memilih tetap berdiri melihat Vinsen dan Cinta.
Violet memang masih marah dengan Vinsen. Violet ingin berbicara dengan Vinsen dan menyelesaikan masalahnya tetapi setiap ia ingin menyelesaikan masalahnya selalu ada Cinta di samping Vinsen.
Sudah 3 hari Vinsen menjemputnya tetapi Cinta juga ada di dalam mobil itu, itu sebabnya Vinsen menggunakan mobil dari pada motor, agar ia juga tetap bisa menjemput Cinta. Tentu Violet semakin marah dan selalu menghindar.
Vinsen telah menyelesaikan permainannya, ia memang jago dalam musik apalagi alat musik gitar. Cinta bertepuk tangan dan Violet masih setia berdiri di depan pintu tanpa diketahui oleh Vinsen dan Cinta.
"Permainan lo bagus Vin, keren banget,"
Cinta memuji Vinsen dengan senyuman manisnya.
"Biasa aja,"
"Bagus tau. Lo biasanya mainin gitar depan siapa aja?"
"Depan anak anak klub musik,"
"Selain itu?"
Vinsen sempat diam beberapa detik.
"Violet,"
Cinta tersenyum kecut mendengar nama Violet, sedangkan Violet tersenyum tipis mendengar namanya disebut.
"Sering?"
"Lumayan,"
"Kenapa sih lo masih mikirin dia Vin?"

KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Genç KurguMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...