Jangan lupa follow, vote and comment.
Happy reading❤
Pagi yang cerah ini Violet sudah bersiap siap berangkat ke sekolah. Ia masih sedikit lelah sebab tidurnya terganggu karena mimpi dan hujan semalam.
Saat ia membuka pintu kamarnya sudah ada dua wanita yang satunya berbadan gendut dan satunya kurus. Mereka adalah pelayan di rumah ini.
"Sudah berapa lama kalian disini?" tanya Violet dengan ekpresi datar dan dingin.
"Satu jam nona," jawab wanita kurus dengan ramah dan menunduk.
"Kenapa bel ini nggak di pencet?" tanya Violet dengan ekpresi biasanya.
Ke dua pelayan itu tidak bisa menjawab dan hanya menunduk takut dengan nona nya ini. Kamar Violet yang kedap suara sengaja dibuat ada belnya. Sebab jika pintu di ketok ia tidak bisa mendengar dari dalam.
"Saya sudah bilang, kalau ada keperluan pencet saja belnya," kata violet menatap ke dua pelayan itu.
"Baik nona," jawabnya serentak.
"Ada apa?" tanya Violet.
"Tadi Ny.Kasih menelpon. Nyonya sudah menelpon nona tapi nona tidak mengangkat. Dia menyuruh kami untuk melihat keadaan nona," kata pelayan gendut.
"Nanti saya akan telpon mama," kata Violet.
"Baik nona, kami permisi," kata kedua pelayan.
Violet hanya menjawab dengan anggukan.
****
Violet sekarang lagi mengendarai mobil Mini Clubman John Cooper Work miliknya, hadiah dari papanya karena Violet sangat menyukai mobil itu.
Sudah tiga hari ini ia mengendarai mobil ke sekolah semenjak kejadian itu. Selama itu pula motornya masih di bengkel.
Tiba tiba handphone Violet berdering.
Violet mengambil handsfree dan menerima panggilang masuk dari mamanya.
"Assalammualaikum sayang," kata mamanya.
"Waalaikumsalam ma, gimana kabar mama sama papa disana?" tanya violet.
"Alhamdulillah baik, kamu gimana kabarnya?" tanya mamanya.
"Alhamdulillah baik," jawab Violet.
"Kemaren mama nelponin kamu terus. Tapi kamu nggak angkat telpon mama. Mama sama papa kuatir disini, papa sama mama sampe nggak tidur semaleman. Kata papa perasaan nya gak enak, tapi sekarang papa kamu udah tidur sih," kata mamanya dengan suara yang terdengar sangat khawatir.
"Ma, kita beda negara dan beda waktu. Mama nelpon, Vio udah tidur," katanya sedikit berbohong karena tidak mau mama dan papa khawatir.
"Iya sih, syukurlah kalau kamu baik baik aja. Jaga diri baik baik disana ya. Papa sama mama pulangnya agak lama. Cabang perusahaan papa disini sedikit bermasalah. Kamu tau lah papa kamu vi, ada masalah di kantor bukannya suruh pegawainya malah dia sendiri yang turun tangan, papa kamu nggak bisa percayaan sama orang lain," kata mamanya dengan suara agak kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...