SHS mengadakan ujian tengah semester hari pertama. Semua siswa sibuk dengan buku dan fokus dengan yang mereka pelajari untuk hari ini.
Kring....Kring....Kring....
Bel masuk berbunyi, itu pertanda ujian pertama di mulai. Karena ini ujian tengah semester jadi mereka tetap ujian di ruang kelasnya masing masing, hanya saja itu di urutkan sesuai absen.
Ruangan kelas X Ipa 1 terlihat tenang saat mengerjakan ujiannya masing masing. Walaupun dahi para siswa banyak yang berkerut karena ada beberapa soal yang membingungkan mereka atau ambigu. Hari pertama ujian adalah mata pelajaran B.Indonesia.
Setelah melaksanakan ujian mata pelajaran pertama mereka lanjut ke mata pelajaran ke dua. Di saat ujian tengah semester tidak ada jam istirahat. Jika jam pertama untuk mata pelajaran pertama selesai maka akan lanjut dengan mata pelajaran ke dua.
SHS akan mengadakan tiga mata pelajaran dalam satu hari ujian. Pihak sekolah mengatakan siswa SHS adalah anak anak yang terpilih oleh karena itu mereka pasti bisa mengerjakan ujian lebih banyak dari siswa lainnya di sekolah lain.
Saat ujian ke tiga selesai mereka di perbolehkan untuk pulang dan mengistirahatkan otak mereka masing masing. Tapi tidak bagi siswa SHS, mereka lebih memilih berada di perpustakaan sekolah, tapi tidak semuanya yang memilih seperti itu sebagian berada di kantin.
Menurut mereka yang berada di kantin, jika mereka berada di rumah, mereka tidak akan bisa mengistirahatkan otak, malah mereka akan bertemu dengan buku lebih cepat, hanya kantin sekolah yang bisa membuat otak mereka beristirahat.
Justin, Jane, Sheina, Oliv dan Hans sedang berada dikantin tanpa adanya Violet.
"Violet mana Jane?" tanya Justin.
Si kembar Justin dan Jane memang jarang berkomunikasi jika mereka bersama teman temannya.
"Katanya ke ruang club sastra," kata Jane
"Oh," respon Justin.
"Gila nih sekolah masa iya sehari ada tiga ujian terus gak ada istirahatnya lagi," keluh Sheina.
"Itu sih resiko lo milih sekolah ini Shei," kata Rian.
"Gue kan mau masuk universitas impian gue dan sekolah ini yang bisa mewujudkan nya karna SHS kerja sama dengan universitas itu," kata Sheina.
"Karna itu lo harus bisa ngadapin resiko sekolah disini," kata Rian.
"Iya deh gue terima," kata Sheina pasrah.
"Nanti pulang lo yang nyetir ya Shei," kata Oliv.
"Gak mau, lo aja gue capek," kata Sheina.
"Yaah kok gitu, kan mobil gue jadi lo yang nyetir, biasanya kalau makek mobil lo, gue yang nyetir," kata Oliv yang sudah kesal.
"Gue males hari ini Liv, lo aja yaaa, besok gue deh, janji," kata Sheina memelas.
"Gak mau ah," kata Oliv yang langsung melipat tangannya dan memajukan bibir bawahnya.
Rian yang melihat pertengkaran kecil ini menjadi menghela napas berat. Kedua sahabat dari sejak kecil ini selalu saja bertengkar karena hal kecil.
"Jangan berantem, gue yang nyetir mobil Oliv nanti Hans sama lo Sheina," kata Rian mengambil jalan tengah.
"Oke gue setuju," kata Sheina dan Oliv barengan.
Teman temannya hanya terkekeh melihat tingkah dua cewek ini.
******
Sementara itu diluar ruang klub sastra ada anggota klub sastra dan juga ketuanya Niana. Tapi ada anggotanya yang kurang yaitu Grace yang sekarang berada di perpustakaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...