Jangan lupa follow, vote and comment guys.
Happy reading❤❤
Ruangan yang tampak seperti gudang tersebut, disudutnya ada seorang gadis kecil berumur tujuh tahun yang duduk diam tanpa bersuara, diwajahnya sudah banyak bekas air mata yang mengering.
"Sudah tiga hari dia disini, sekarang beritahu alamat tempat ini ke orang tuanya, minta tebusan untuk anak itu," kata pria berbadan besar kepada temannya.
"Baiklah," kata pria kurus itu.
Pria kurus itu pergi keluar.
"Sebentar lagi saya akan mendapatkan uang banyak dari kamu gadis kecil," kata pria besar itu. Lalu keluar ruangan.
Sang gadis hanya diam dan tak berani menatap pria yang menakutkan ini.
Gadis kecil itu menutup telinganya karena terdengar suara petir dan sambaran kilat dari kaca yang tiga hari berturut turut hujan tidak berhenti, ia juga coba menggeser badannya karena ada banyak kecoa diruangan itu, wajah gadis kecil itu sangat ketakutan.
"Bunda hiks.. papa.. tolong," kata gadis kecil itu sambil menangis.
Tiba tiba pintu terbuka dan gadis itu melihat siapa yang datang lalu ia langsung berdiri dan berlari ke arah wanita yang berumur sekitar tiga puluh tahunan.
"Bundaaaaa!" kata gadis kecil sambil berlari memeluk wanita itu.
Wanita itu adalah bundanya, ia memeluk putrinya yang sudah tiga hari ini menghilang. Memeluknya sangat erat dan menangis.
"Violet hiks.. takut bunda hiks.." kata gadis kecil itu menangis dipelukan sang bunda.
Gadis kecil itu adalah Violet.
"Anak bunda kan hebat, jadi nggak boleh takut, sekarang kita keluar dari sini ya," kata bundanya sambil menghapus air mata putrinya.
Violet hanya mengangguk pelan. Disaat mereka ingin keluar pria berbadan besar itu datang dan menghadang mereka.
"Mau kemana kalian, kalian nggak akan bisa lolos dari tempat ini," kata pria itu dengan suara yang besar.
"Lepaskan saya dan anak saya," kata bunda Violet lalu menyembunyikan Violet di belakangnya.
"Tidak akan," kata pria itu.
Lalu tiba tiba datang seorang pria daru belakang langsung memukul tenngkuk pria besar dan membuay pria besar pingsan. Pria yang datang adalah Gerald papa Violet.
"kalian tidak papa?" tanya Gerald cemas.
"Iya tidak apa apa," jawab Arini yang sudah ketakutan.
"Arini kenapa kamu harus kesini sendirian, dibawah kan ada polisi," kata Gerald sambil menggendong Violet.
"Aku sudah tidak bisa menunggu lagi," kata Arini.
"Baiklah, ayo kita pergi," kata Gerald mulai melangkah.
Tapi tidak lama ada yang mendorong Gerald dan membuat Gerald terjatuh bersama Violet.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...