Dont forget follow, vote and comment.
Tinggalkan komentar!!
Happy reading❤
Sheina jalan menuju kantin yang diikuti oleh teman temannya di belakang.
"Shei jalannya pelan pelan dong," teriak Jane.
Tapi Sheina tidak menghiraukan hal itu.
"Ngapain sih dia buru buru banget?" tanya Oliv.
"Ntahlah, kayak nya dia lagi bad mood," jawab Rian.
"Kenapa?" tanya Hans.
"Mungkin karna nilainya turun," jawab Rian.
"Gue rasa bukan karna itu," kata Justin.
"Terus?" tanya Hans penasaran.
Tapi Justin hanya bergidik. Hans yang penasaran hanya menghela napas.
"Cinta mana?" tanya Jane pada Oliv.
"Oh Cinta tadi udah pulang sama tantenya, katanya mau ke tempat Vinsen," jawab Oliv.
Jane meangguk mendengar penuturan Oliv.
"Bagus deh kalau dia gak ada, bikin badmood kalau dia disini," kata Rian.
"Rian gak boleh gitu," tegur Oliv.
Rian yang ditegur hanya mengangkat bahunya.
Mereka telah sampai di kantin dengan Sheina di depan mereka. Mereka akan menunggu pembagian raport yang akan dibagikan 1 jam lagi. Karena semua staff guru dan yayasan sedang mengadakan rapat.
Suasana kantin SHS begitu ramai. Sheina melihat Violet, Clara dan ke dua teman Clara ingin menuju meja yang berada di tengah tempat dulu Violet dkk duduk.
"Vi, kita duduk dimana?" tanya Kella.
"Tempat biasa," jawab Violet.
"Oke," jawab Kella.
"Maaf banget ya gue gak bisa ikut liburan bareng ama kalian," kata Violet yang merasa bersalah.
"Violet...Violet lo udah ngomong ini 3 kali, gak biasanya tau," kata Kella sambil tersenyum.
"Ya gue merasa gak enak aja, gue udah iyain tapi tiba tiba gue ngebatalinnya," kata Violet merasa bersalah.
"Santai Vi, kita ngerti kok keadaan lo sekarang, lo gak mungkin liburan sedangkan Vinsen belum sadar sampe sekarang," kata Lia.
Clara menatap Violet dengan sendu, sedangkan Violet hanya tersenyum tipis tapi bukan senyum kebahagian melainkan senyum kesedihan.
"Lo kok gak ke rumah sakit sih Vi? nemanin Vinsen, bukannya tadi lo udah dapat raport waktu di aula," kata Kella sambil menggoda Violet
Violet tersenyum tipis, ia mengalihkan perhatiannya ke arah yang lain. Ia bingung harus menjawab apa, karena memang raport miliknya telah ia dapatkan saat pengumuman di aula tadi, ia menaiki podium untuk mengambil raport dan penghargaan.
Clara memperhatikan itu, Clara seperti tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Violet.
"Kita kan mau liburan, jadi Violet mau habisin waktu hari ini sama kita, lagi pula Vinsen belum sadarin diri sampe sekarang," kata Clara.
Kella dan Lia manggut manggut.
"Ya udah yuk, kita duduk, pegel nih," kata Lia.
Lalu saat mereka menuju meja kantin.
Bruk.......
"Clara," kata Lia dan Kella serentak yang kaget.
Clara terjatuh ke lantai dan bakso yang ia bawa tumpah ke lantai, mengenai baju sekolah miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...