Dont forget follow, vote and comment.
Ingat tekan tanda bintang oke!
Happy Reading😊
Seperti biasanya saat jam istirahat Violet dkk akan berada di kantin sekolah. Mereka fokus dengan makanannya masing masing. Tapi sesekali Oliv melirik ke arah Violet.
"OKE," kata Oliv cukup keras dan membuat teman temannya sedikit kaget.
"Buset, kaget gue," kata Rian kesal.
Oliv pun menyengir.
"Sorry," kata Oliv.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Jane.
"Gue udah gak bisa tahan lagi," Oliv langsung mengalihkan tatapannya ke arah Violet. "Vi, sekarang waktunya lo jujur ke kita semua, lo beneran pacaran sama Vinsen. Jangan menghindar lagi, ini udah dua minggu semenjak Vinsen meng klaim lo jadi pacarnya," sambung Oliv dengan tatapan intens.
"Gue setuju, jawab Vi, kita penasaran nih. Lo setiap ditanya gak mau jawab, terus suruh kita ngelupain mana bisa kita lupa. Ya gak?" kata Sheina.
Teman temannya hanya menangguk, kecuali Justin. Lalu Jane yang sudah tahu cerita sebenarnya tapi ia tidak mengatakan karena Violet melarangnya.
Violet menatap teman temannya satu persatu.
"Iya gue pacaran sama dia," kata Violet dengan ekspresi datarnya.
"WHAT?" Kaget Oliv.
"Biasa aja ekspresinya Liv," kata Rian.
"Biarin namanya juga orang kaget," kata Oliv ketus.
"Sejak kapan lo pacaran sama dia? Kok bisa? Lo beneran suka? Sejak kapan lo mulai dekat sama dia?" tanya Oliv beruntun.
"Sejak seminggu yang lalu, kenapa bisa? gue juga gak tahu. Kalau suka, iya gue suka. Kalau mulai dekat seingat gue dia pernah datang secara tiba tiba waktu Alex nemuin gue," kata Violet dengan lancar dan santai.
Teman temannya melongo mendengar jawaban Violet.
"Oppa gue udah diambil sama teman sendiri," kata Oliv berpura sedih.
"Sorry," kata Violet santai.
"Gak papa asal lo happy sama dia gue juga ikut happy," kata Oliv terus tersenyum.
Violet hanya membalas dengan senyum tipis.
"Wait, gue baru sadar. Lo bilang jadiannya seminggu yang lalu. Bukannya Vinsen meng klaim lo pacarnya dua minggu yang lalu ya?" tanya Sheina.
"Itu bercanda doang," kata Violet.
"Lah gue udah percaya aja," kata Rian memikirkan betapa bodohnya dia.
"Sama," kata Hans.
"Berarti Violet cocok jadi artis," kata Jane.
"Cocok seriusan," kata Hans.
Handphone Violet berbunyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Novela JuvenilMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...