Follow, vote and comment readears.
Tekan tanda bintang.
Tinggalkan komentar!!
Happy reading
Sudah malam tetapi Violet masih berkutik dengan buku bukunya di atas meja belajarnya sambil mendengarkan musik.
Lalu bel kamarnya berbunyi, Violet mengambil remote control dan menekan tombol open. Masuklah seorang pelayan ke kamarnya.
"Nona, ada mas Vinsen dibawah nona," kata pelayan.
Violet yang mendengar nama Vinsen yang awalnya ia menulis langsung berhenti bekerja. Semenjak kejadian itu bukan hanya sekali ini Vinsen mendatanginya tetapi setiap harinya yang berakhir dengan penolakan.
"Katakan saya tidak mau menemuinya," kata Violet sambil melanjutkan aktivitas belajarnya.
"Tapi Nyonya menyuruh nona untuk menemui mas Vinsen," kata pelayan.
Violet langsung melihat ke arah pelayan, karena mamanya yang kemaren berada di luar kota sudah pulang.
"Mama sudah pulang?" tanya Violet.
"Sudah nona bahkan tuan juga sudah pulang," kata pelayan.
"Nanti saya akan turun," kata Violet.
"Baik nona, kalau begitu saya permisi," kata pelayan.
Violet mengangguk.
Vinsen duduk di ruang tamu dengan kaki yang terus bergerak. Tadi ia bertemu dengan papa dan mamanya Violet, ia pikir orang tua Violet tahu, ternyata tidak, sudah lama juga ia tidak bertemu orang tua Violet.
Walaupun Violet memiliki kedua orang tuanya tapi ia juga sering sendirian, tetapi Violet tidak pernah mempermasalahkan hal itu, ia mengerti apa yang dilakukan orang tuanya juga untuk dirinya.
"Jangan bicara disini, kita keluar," kata Violet yang baru saja datang.
Vinsen lalu mengarah ke sumber suara dan meangguk.
Violet keluar hanya menggunakan baju tidur bewarna coklat, dengan celana panjang dan lengan panjang dan ada gambar mickey mouse.
Sampailah mereka di taman yang tidak jauh dari rumahnya. Violet turun dari motornya ia menggunakan motor sendiri, walaupun Vinsen telah memaksa untuk menggunakan motor Vinsen saja.
Alasan Violet tidak ingin berbicara di rumah karena ada kedua orang tuanya. Walaupun ia marah kepada Vinsen, ia juga tidak mau orang tuanya marah kepada Vinsen jika mengetahui masalahnya dengan Vinsen.
Violet memutar arah badannya dan menatap mata Vinsen yang beberapa hari ini hanya ia lihat dari jauh.
Vinsen menatap mata Violet, ia sangat merindukan gadis di depannya ini.
Vinsen melihat Violet yang hanya diam tapi ia memperhatikan tubuh Violet yang menahan kedinginan, lalu ia melepaskan jaketnya dan membaluti badan Violet dengan jaket itu.
Violet hanya diam ketika Vinsen melakulan hal tersebut, sebenarnya ia merasa senang ketika Vinsen melakukan ini, tapi seperti biasa ia dapat menyembunyikan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...