Jangan lupa untuk vote ya readers!
Tinggalkan komentar!!
Tekan tanda bintang!!
Happy reading❤
Violet berdiri di dekat pembatas rooftop, dari atas sini ia bisa melihat keseluruhan SHS. Sungguh Violet merindukan sekolah ini.
Violet juga menunggu Cinta berbicara. Sudah 5 menit mereka disini, tapi sampai sekarang Cinta juga belum berbicara. Padahal dulu Cinta langsung berbicara ke inti pembahasan. Sekarang, ia hanya diam berdiri di belakang Violet.
Cinta seperti menunggu perintah dari seorang majikan, karena ia berdiri sambil menunduk. Walaupun begitu, Violet tidak ingin menoleh ke belakang. Ia hanya menatap ke depan.
Cinta menarik napasnya dalam dalam dan akhirnya dengan perlahan ia hembuskan dan ia menatap punggung Violet yang berada di depannya.
"Vi, kenapa lo kembali?"
Walaupun nada bicara Cinta yang lebih lembut dan tidak seperti saat dulu yang terdengar sombong, tetap saja Violet diam dan tidak merespon apa apa.
Cinta menggigit bibir bawahnya karena tidak mendengar respon apa apa.
"Vi, lo udah tau kalau semuanya udah ke bongkar?"
"Hm,"
Respon Violet hanya seperti itu.
"Lo tau dari mana?"
Violet tidak menjawab.
"Pasti lo tau dari medsos SHS,"
Violet sedikit kesal dengan Cinta yang tidak to the point dan membahas hal yang tidak penting menurut Violet.
Violet memutar arah badannya jadi menghadap ke arah Cinta.
"Lo mau ngomong apa?"
Mendengar suara Violet yang dingin membuat ia sangat gugup.
"Gue mau tanya kenapa lo kembali?"
Cinta bertanya, tapi matanya menatap ke bawah bukan ke arah Violet.
"Kenapa? Lo mau bilang kalau gue ngelanggar perjanjian? diperjanjian yang lo buat, gak ada perjanjian gue boleh kembali atau gak. So gue bisa kembali kapanpun gue mau. Lo tenang aja, gue akan tetap menjauh dari sahabat sahabat gue dan Vinsen,"
Cinta akhirnya mengarahkan tatapannya kepada Violet.
"Lo bener, lo bisa kembali kapanpun yang lo mau. Asal lo tetap jauh dari mereka,"
Violet merasa ada yang aneh dengan cara bicara Cinta, seperti ia ingin mengatakan hal lain.
Violet tidak ingin menunggu Cinta yang masih diam, jadi ia berjalan beberapa langkah ingin meninggalkan Cinta.
"Dan cuma gue yang bisa batalin perjanjian itu,"
Violet memberhentikan langkahnya dan perlahan memutar arah badannya, hingga ia kembali berhadapan dengan Cinta tetapi Violet masih menunggu Cinta berbicara.
"Gue udah capek sama semuanya, gue mau ngakhiri semuanya,"
"Lo capek karna ngerasa hidup lo hancur?"
Cinta meangguk dan menahan air matanya agar tidak keluar. Violet mengatakan hal tersebut karena ia tahu apa yang terjadi pada Cinta, Violet sangat mengenal sahabat sahabatnya, jadi ia tahu apa yang akan dilakukan sahabat sahabatnya jika semua yang dilakukan Cinta terbongkar.
"Ya, gue capek sama semuanya, gue capek sama diri gue dan sama hidup gue,"
Violet sebenarnya merasa tidak tega mendengar itu, tapi ia hanya memperlihatkan bahwa ia tidak perduli. Violet merasa jika sekarang Cinta berkata jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...