58- Perjanjian

3.2K 327 69
                                    

Dont forget follow vote and comment!!

Tekan tanda bintang!!

Beri vote tidak akan bikin kalian rugi.

Happy reading

Flashback on

Pada saat hari Vinsen masuk ke rumah sakit dan disaat dokter mengatakan jika kondisi Vinsen kritis, sehingga membutuhkan donor darah O tetapi tidak ada yang memiliki golongan darah tersebut. Hanya mama Vinsen, tetapi Kinar memiliki anemia, sehingga ia tidak bisa mendonorkan darahnya.

Cinta yang saat itu ingin ke toilet dan baru beberapa langkah, hingga ia mendengar dibalik dinding.

"O," gumam Cinta.

"Gue bisa donorin darah gue," kata Cinta.

Saat ia ingin melangkah, ia mengurungkan niatnya dan sebuah pemikiran ada di kepalanya.

Lalu ia mengambil hp nya dan mencari sebuah kontak. Setelah mengirim chat kepada orang tersebut, ia tidak menemui dokter untuk mendonorkan darahnya, tetapi ia pergi.

Violet yang masih terduduk sibuk dengan pikirannya karena shock mendengar Vinsen kritis dan membutuhkan donor darah secepatnya.

Hanya Violet yang duduk, yang lain sibuk mendengar perkataan dokter dan membicarakan darah mereka. Sedangkan Clara ia lagi menerima telpon dari mamanya.

Lalu hp Violet berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Ia membuka hp miliknya dan melihat pesan tersebut, ternyata dari nomor yang tidak dikenalnya.

0878******77

Gue cinta
Temui gue di koridor
Gue bisa tolong Vinsen
Tapi ingat jangan ada yang tau kalau lo nemuin gue

Tanpa pikir panjang Violet membalas.

Oke
Tunggu

Violet pergi diam diam tanpa diketahui siapapun, karena mereka masih sibuk dengan pembicaraan mereka.

Violet berlari ke arah koridor rumah sakit, tidak ada satupun orang disana.

Sepi.

Ia melihat Cinta yang gelisah menunggu dirinya. Saat Violet datang Cinta langsung menyadari kehadiran Violet dan ia langsung menatap Violet.

"Vi, golongan darah gue O,"

Tanpa basa basi seperti biasanya, Cinta langsung berbicara.

Violet senang mendengar itu, bahkan ia tersenyum bahagia.

"Kalau gitu lo harus donorin darah lo sekarang,"

"Oke, tapi gue punya syarat. Kalau lo bisa janji ke gue, gue bakal donorin darah gue,"

Violet mengerutkan dahinya.

"Syarat apa?"

"Lo harus pergi Vi,"

"Pergi?"

Violet semakin tidak mengerti dengan pembicaraan Cinta.

"Iya, pergi dari negara ini. Pergi dari kehidupan Vinsen dan sahabat sahabat lo, tapi gue gak mau lo bilang kesiapapun tentang ini. Termasuk orang tua lo yang bakal urus semuanya. Hanya mereka yang boleh tahu kemana lo akan pergi, tapi mereka gak boleh tau dengan alasannya. Intinya perjanjian ini cuma lo dan gue yang boleh tau. Gimana? Lo setuju sama perjanjiannya? Lo gak punya waktu yang banyak buat mikir,"

VIOLET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang