31- Langit Malam

2.5K 301 13
                                    

Vote and comment yaaaa!!!

Tekan tanda bintang!!

Tinggalkan komentar!!!

Happy reading

Malam yang sunyi hanya di temani oleh dentingan garpu dan sendok di meja makan di kediaman Tuan Gerald Elvan Midle papanya Violet Berlian Gerald.

"Besok ujian tengah semester kan Vi?" tanya Papanya.

"Iya Pa," jawab Violet.

"Kamu udah persiapkan diri kamu Vio?" tanya kakeknya.

"Alhamdulillah udah kek," kata kakeknya.

"Anak mama pasti bisa," kata mamanya.

"Iya Ma," kata Violet.

Begitulah Violet ia selalu menuruti permintaan dari papa, kakek ataupun mamanya. Baginya berprestasi adalah cara ia membanggakan ke dua orang tuanya dan juga kakeknya.

Seorang pelayan menghampiri mereka.

"Permisi nona Violet, ada den Vinsen di depan," kata Pelayan.

Violet reflek memberhentikan aktivitas makannya. Ia melihat ekspresi rasa ingin tahu keluarganya dengan seseorang bernama Vinsen. Karena Violet tidak memberi tahu mereka jika ia memiliki pacar.

"Vinsen? Siapa itu Vi?" tanya Papanya.

"Iya, mama tau nya kamu punya teman cowok namanya Justin, Rian sama yang baru Hans. Terus siapa Vinsen?" tanya mamanya dengan tatapan intens.

"Pacar yaaa?" goda papa Violet.

"Papa ih," kata Violet yang pipinya sudah memerah.

"Vi temui dulu ya Pa, Ma, Kek," kata Violet.

"Gak perlu, mama aja yang nemuin, kamu lanjutin aja makannya," kata mama Violet.

Tanpa menunggu jawaban dari Violet mama Violet yaitu Kasih sudah berdiri dan ingin menemui Vinsen.

"Kenapa tu anak gak kasih kabar dulu sih kalau mau kesini," batin Violet yang sangat kesal.

Kasih mamanya Violet menemui Vinsen yang berada di ruang tamu.

"Vinsen ya?" tanya Kasih.

Vinsen berdiri dan menyalami Kasih.

"Iya kak," kata Vinsen.

Kasih mendengar kata 'Kak' itu langsung tertawa. Vinsen yang melihat Kasih tertawa hanya diam melongo dan berpikir apakah ada perkataannya yang salah.

"Kamu panggil saya kakak?" tanya Kasih yang mencoba menahan tawanya.

"I-iya kak, apa ada yang salah kak?" tanya Vinsen ragu ragu.

"Emang saya kelihatan muda ya?" tanya Kasih.

Vinsen mengangguk dengan cepat, ia memang melihat wajah Kasih memang sangat muda.

"Kamu tau saya siapa?" tanya Kasih dengan ramah.

"Kakak ini kakaknya Violet," kata Vinsen.

"Emang Violet pernah bilang kalau dia punya kakak?" tanya Kasih.

"Iya ya, Violet kan anak tunggal," kata Vinsen dengan wajah polosnya.

Kasih yang gemes melihat wajah Vinsen mencubit pipi Vinsen.

"Ih kamu lucu deh," kata Kasih.

Vinsen jadi malu karena perkataan Kasih.

"Saya ini bukan kakaknya Violet tapi saya Ma.ma.nya Violet," kata kasih lalu ia tersenyum.

VIOLET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang