Senin pagi ini semua siswa SHS sudah memenuhi setiap mading yang ada di sekolah. Pengumuman yang berisikan dua minggu lagi akan diadakan ujian semester satu. Tanggal dan mata pelajaran untuk ujian nanti juga sudah diumumkan. Mata pelajaran diumumkan lebih cepat agar semua siswa lebih mudah mengatur waktu belajarnya.
Kring.....Kring.....Kring....
Bel masuk berbunyi dan semua siswa masuk ke kelasnya masing masing.
*****
Violet dkk sedang berada di kantin sekolah. Seperti biasa mereka makan siang di kantin bersama.
Violet tidak terlalu fokus dengan makanannya karena dari sejak kemaren Vinsen tidak mengirim chat sama sekali. Hanya kata selamat pagi yang terakhir di kirim oleh Vinsen.
Tidak lama kemudian Cinta datang menghampiri meja Violet dkk.
"Hai, gue boleh gabung gak," sapa Cinta dengan ramah.
Teman teman Violet membalas dengan senyuman yang ramah pula terkecuali Vinsen, ia hanya diam dan memakan nasi goreng miliknya.
"Duduk aja Cin!" kata Sheina.
"Makasih," balas Cinta.
Lalu Cinta bergabung dengan mereka, Cinta bukan saja dekat dengan Vinsen, ia bahkan juga mulai dekat dengan teman teman Violet. Mungkin hanya Justin yang tidak memperdulikan Cinta. Tapi Violet tidak pernah mempermasalahkan hal itu kepada teman temannya.
"Lo gak pesan makanan Cinta?" tanya Oliv.
"Gak Liv, gue bawa kue buat kalian semua," kata Cinta lalu membuka kotak makanan yang ia bawa.
"Lo buat sendiri?" tanya Rian.
Cinta meangguk dengan semangat.
"Cobain deh," kata Cinta.
Lalu teman temannya Violet mengambil kue bolu rasa coklat buatan Cinta.
"Wah enak banget kuenya, lo jago ternyata buat kue," puji Sheina.
Cinta tersenyum mendengar pujian itu.
"Ada kacangnya?" tanya Jane yang mencicipi kue itu.
"Iya, gue tambahin kacang," kata Cinta.
Jane manggut-manggut.
"Kue buatan lo enak Cin," kata Rian.
"Iya enak, besok buatin lagi Cin," kata Hans.
"Gratisan cepat lo," kata Oliv.
Hans nyengir dibilang seperti itu, hanya Justin yang tidak memujinya ia hanya menikmati. Sedangkan Violet ia tidak mencicipi kue itu, jangankan mencicipi bahkan memegangnya saja tidak ia lakukan.
Cinta yang menyadari itu mengarahkan kotak makan itu kepada Violet.
"Vi, lo belum coba kan? Coba deh, bersih kok," kata Cinta.
"Gak, makasih," kata Violet dengan ekspresi datarnya dan sifat dinginnya.
Cinta yang mendengar itu jadi tersenyum kecut. Violet memang jarang berbicara dengan Cinta, ia berbicara dengan Cinta jika Cinta yang mengajaknya berbicara itupun Violet meresponnya terkadang dengan anggukan atau gelengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Teen FictionMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...