57- Kepergian

3.5K 328 79
                                    

Dont forget follow, vote and comment.

Tinggalkan komentar!!

Tinggalkan jejak!

Happy reading❤

"Gue harap lo baik baik aja Violet," batin Justin.

🌹🌹🌹

Di luar kamar rawat inap Vinsen, di depan pintu yang tertutup, Violet memperhatikan Vinsen yang masih terbaring belum sadarkan diri, disamping Vinsen ada Cinta yang menunggu Vinsen. Violet dapat melihat itu dari kaca kecil di pintu itu.

"Cepat sadar Vinsen, Vio kangen Vinsen,"

Sesudah mengatakan itu Violet pergi dari depan ruangan Vinsen. Tanpa ia sadari Naura adik Vinsen melihat kepergian Violet karena Naura berdiri dibelakang Violet.

Violet berjalan lurus ke depan tanpa menoleh ke belakang. Naura hanya bingung menatap kepergian Violet.

"Kangen...." gumam Naura lalu ia tersenyum.

🌹🌹🌹

Di sekolah, dibagian parkir semua siswa SHS telah mengeluarkan kendaraannya bagi yang membawa kendaraan karena mereka telah menerima raport semester satu yang pembagiannya hampir 2 jam.

Sheina dan yang lainnya kecuali Jane sedang menunggu Jane di parkiran. Wajah Sheina sangat terlihat kusut, ia selalu memikirkan Violet.

Tidak lama kemudian Jane datang.

"Violet mana Jane?" tanya Sheina yang tidak melihat Jane membawa Violet.

Wajah Jane berubah menjadi sedih.

"Violet gak masuk kelas tadi, soalnya dia kan udah ngedapetin raportnya di aula," kata Jane.

"Iya sih, tapi seharusnya kan dia tetap masuk kelas," kata Oliv.

"Seharusnya gitu, tapi nyatanya dia gak masuk," kata Jane.

"Kenapa lo gak hubungin kita?" tanya Sheina kesal.

"Ee, baterai hp gue habis, jadi gak bisa ngabarin, mau izin keluar sebentar buat ngabarin lo tapi gak dibolehin sama bu Juita, sorry" kata Jane.

Sheina menghela napas berat.

"Terus gimana nih? Gue takut dia marah, gue nyesel banget," kata Sheina sangat merasa bersalah.

"Makanya kalau ngomong itu mikir dulu Shei, kalau ngomong asal nyeblak aja," kata Oliv yang masih marah pada Sheina.

Sheina menunduk dan menerima perkataan Oliv.

"Iya maaf," kata Sheina yang menyesal.

"Kalau Violet beneran pergi, gue gak bakal mau ngomong sama lo lagi," kata Oliv.

Sheina kaget mendengar perkataan Oliv dan langsung menatap Oliv dengan tatapan yang sedih.

"Udahlah, jangan berantem," kata Justin.

"Iya, coba deh lo Just telpon si Vio," kata Rian.

"Udah gue telpon tadi, tapi nomornya gak aktif," kata Justin.

Mereka semua menghela napas mendengar itu.

"Gimana kalau kita ke rumah dia aja," saran Jane.

"Gue setuju, yuk," kata Hans.

Saat mereka ingin ke kendaraannya masing masing. Handphone Sheina berdering, lalu Sheina melihat panggilan telpon dari 'Cinta' dan menerima panggilan itu.

VIOLET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang