Dont forget follow, vote and comment.
HAPPY READING😊
Pagi ini suasana di SHS sedikit sepi. Padahal semua siswa sudah datang. Suasana sepi karena para siswa banyak yang sibuk dengan bukunya masing masing.
Violet dan Vinsen pun ada di sudut sekolah tempat biasa mereka bertemu. Hanya mereka berdua, Violet dengan earphone di telinganya sambil memejamkan mata dan Vinsen yang sedang menatap Violet dan bagi Vinsen itu adalah hal yang tidak akan pernah bosan ia lakukan.
"Lo gak belajar Vi?" kata Vinsen.
Violet membuka earphone-nya.
"Udah, lo?" tanya Violet.
"Udah sih, tapi gak tau bisa atau gak nantinya," jawabnya pasrah.
"Usaha gak akan mengkhianati hasil," kata Violet santai.
"Mudah mudahan," kata Vinsen.
Kring.....
"Bel nya udah bunyi, yuk balik," kata Vinsen.
Violet hanya bergumam.
Sesampainya di koridor mereka berpisah.
"Semoga berhasil tuan putri," kata Vinsen.
"Iya," jawab Violet.
"Kalau ada soal yang susah ingat aja gue, pasti dapet jawabannya," kata Vinsen sambil tersenyum.
Violet hanya memutar bola matanya mendengar itu.
"Oh iya, nanti pulang sekolah kita lunch dulu," kata Vinsen.
Violet hanya menjawab dengan anggukan. Lalu mereka berpisah ke kelas masing masing.
*****
Semua siswa sibuk dengan kertas nya masing hari ini hari pertama ujian, dan mereka memulai ujian dengan mata pelajaran bahasa Inggris dan juga Matematika.
Violet tampak tenang mengerjakan ujiannya, ia menjawab satu per satu dengan teliti. Begitupun dengan Jane tapi masih terlihat sedikit kebingungan saat menjawab beberapa soal. Sampai bel berbunyi dan menandakan ujian pertama telah selesai.
"Baiklah tidak ada lagi yang mengerjakan soal," kata bu guru pengawas ujian.
Semua siswa mengikuti arahan pengawas.
"Silahkan keluar, waktu istirahat 30 menit setelah itu masuk kembali," kata pengawas.
Semua siswa keluar dari kelas masing masing.
"Vi, lo duluan aja ke perpus! Gue ke mau ke toilet bentar," kata Jane.
"Iya," jawab Violet.
Violet berjalan sendiri ke arah Perpustakaan dan semua orang memperhatikannya, cewek cewek iri dengan Violet yang sangat terlihat sempurna dan para cowo ingin mendekat tapi dengan sifat Violet yang dingin dan cuek tidak ada yang berani. Violet sendiri sudah biasa menjadi pusat perhatian jadi ia tidak merasa canggung sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET (END)
Roman pour AdolescentsMereka bilang, dirinya sempurna. Kaya, cantik, pintar, populer, multitalent. Kesempurnaan adalah miliknya, Violet Berlian Gerald. Seolah, dirinya tidak memiliki kecacatan sedikitpun. Tapi, siapa sangka. Ia memiliki masalah dan trauma yang tidak dike...