Part 35

9K 728 27
                                    

Dari Aisyah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Menikah itu termasuk dari sunahku, siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, maka ia tidak mengikuti jalanku. Menikahlah, karena sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sungguh puasa itu tameng baginya.” HR. Ibnu Majah.

°°°

Rayna POV

"Mbak Rayna, boleh saya rapikan alisnya sedikiiiit aja?"

Aku menatap jengkel MUA yang ditugaskan untuk merias ku pagi itu. Ini sudah ketiga kalinya dia bertanya apakah bulu alis ku boleh di rapikan atau tidak. Dan selalu ku jawab tidak perlu, karena aku nggak mau. Mencukur alis itu termasuk dosa.

"Nggak perlu Mbak, saya nggak mau dosa. Mending nggak usah di kasih pensil alis aja deh. Biarin natural aja alis nya. Daripada nanti Mbak periasnya juga ikut dosa. Mau?"

"Yaudah deh Mbak Ray. Jadi mau natural aja?"

"Iya biarin gitu aja"

MUA itu mengangguk lalu melanjutkan memoles bagian wajah yang lain.

🥀

Aku menatap cermin di kamarku. Terpampang sekali wajah indah yang penuh dengan polesan make up. Rasanya semua ini seperti deja vu. Beberapa tahun lalu aku berpenampilan seperti ini untuk orang yang sangat ku kagumi. Dan hari ini pun terulang lagi tapi dengan pria yang jelas sangat berbeda.

Gaun akad yang ku pakai pernah ku lihat di salah satu boutique ternama. Namun saat itu gaun ini di desain tidak berhijab. Tapi dalam waktu satu minggu gaun ini berubah bentuk jadi sangat cocok di pakai menggunakan hijab.

  sebentar lagi mempelai pria akan datang dan acara akan segera dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  sebentar lagi mempelai pria akan datang dan acara akan segera dimulai. Aku tidak akan menghampirinya, aku akan tetap dikamarku menyaksikan dia mengucap ijab qobul dengan Abi. Karena memang begitu seharusnya. Pengantin pria dan wanita tidak boleh disanding kan sebelum kata sah diucapkan.

Pintu kamarku di ketuk perlahan.

"Masuk"

"Assalamu'alaikum Rayna"

"Wa'alaikumussalam, masyaallah Syifa, kok cantik banget"

Syifa tersenyum malu. Gamis berwarna peach sangat kontras dengan kulitnya yang putih.

"Kamu lebih cantik kali Ray. Ohh iya pengantin pria nya udah dateng. Bentar lagi acara dimulai"

Aku berjalan menuju jendela kamar. Memang sudah banyak mobil yang datang. Lalu aku kembali duduk di ujung tempat tidur. Menatap TV LED yang di desain agar aku bisa menyaksikan ijab qobul di ruang tamu rumah ku.

Rembulan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang