Part 31

8.8K 682 31
                                    

Semalaman Rayna tidak bisa tidur sama sekali. Di kepalanya masih terbayang apa yang terjadi esok hari. Sampai selesai sholat subuh tadi pun, Rayna tidak bisa memejamkan matanya. Sampai Umar pun keheranan saat melihat mata Rayna yang menghitam karena kurang tidur.

"Umma kebanyakan pakai celak ya? Kok hitam gitu?" Begitu yang Umar ucapkan. Dan Rayna hanya bisa menganggak kecil seraya terkekeh

Saat ini Rayna sedang membetulkan kerah kemeja Umar. Rencana nya mereka akan pergi ke toko untuk mengambil beberapa kue untuk hidangan karena seperti yang Umar ucapkan semalam, Abi, Ummi, Abangnya, dan Maira akan datang kerumah Rayna.

Mereka bilang hanya ingin mampir sebentar karena ada hal yang ingin dibicarakan.

Rayna mengambil slingbag dan kunci mobil miliknya. Umar sudah lebih dulu berlari ke halaman depan.

"Umma, ayo cepat"

"Iya sebentar, Umma kunci pintunya dulu"

Setelah mengunci pintu rumahnya, Rayna bergegas memasuki mobil dan tak lama mobil sedan berwarna silver itu meninggalkan halaman rumah.

°°°

"Assalamu'alaikum, Mbak?"

Rayna menyapa seorang wanita paruh baya yang menjaga toko kue miliknya.

"Wa'alaikumussalam, ehh Mbak Rayna, Umar"

Rayna meliarkan tatapan nya ke seluruh penjuru toko kue. "Maryam kemana Mbak? Tumben gak keliatan"

"Ohh Maryam udah dua minggu ikut Bapaknya ke Solo"

"Ohh gitu, Mbak sendiri kok nggak ikut?"

"Ahh enggak Mbak, ongkosnya cuma cukup untuk dua orang"

Rayna tersentak kaget, apa selama ini ia memberikan upah yang kurang? Sehingga tidak cukup untuk keluarga pegawainya itu.

"Emm, Mbak Rayna nggak usah khawatir. Upah perbulannya dari Mbak Rayna sudah lebih dari cukup untuk menopang keluarga saya, tapi saya lebih suka menjaga toko ini Mbak dari pada harus ikut ke Solo. Saya suka mabuk perjalanan Mbak hehe, jadi ya saya tinggal disini saja" Ucap pegawainya itu sambil terkekeh kecil.

"Alhamdulillah Mbak, kalo Upah yang saya kasih nggak kurang" Rayna menjeda sebentar ucapannya. Sambil menatap Cup Cake yang masih mengepul hangat "Mbak, baru selesai bikin Cup Cake?"

"Ahh iya Mbak, kenapa?"

"Saya mau bawa semuanya boleh? Ummi sama Abi mau dateng ke rumah soalnya"

"Ohh boleh Mbak, kok harus bilang sama saya. Kan Mbak Rayna yang punya tokonya. Mau berapa Mbak?"

Rayna menatap satu nampan berisi sekitar 20 Cup Cake berukuran sedang. "Yang itu aja Mbak"

"Kok cuma 20 biji Mbak Rayna? Sama yang satu nampan itu lagi aja ya?"

"Ehh nanti disini gimana?"

"Saya gampang buat lagi Mbak" Jawab pegawai tokonya itu sambil memasukan dua nampan Cup Cake ke dalam wadah kue.

"Kalo gitu, makasih ya Mbak. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

°°°

Setelah dari toko kue miliknya Rayna langsung pulang. Lalu menata kue diatas piring. Tak lama suara ketukan pintu terdengar dari depan. Rayna menyimpan kue dan mencuci tangan nya kemudian sedikit berlari ke pintu depan untuk membukakan pintu.

Rembulan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang