Extra Part

8.9K 542 17
                                    

"Ray!!"

"Rayna!!"

Suara teriakan Nathan menggelegar ke seluruh penjuru ruangan. Memang benar jika orang menyebut hari senin adalah hari paling sibuk. Rayna sejak tadi bolak balik dari kamar Umar ke kamar milik nya. Bergantian membantu anak serta suami nya yang hendak beraktifitas.

"Kenapa Mas?"

Nathan terlihat sedang membuka lemari dan mencari sesuatu disana.

"Kaos kaki ku mana?"

"Ada kok disitu" Ucap Rayna sambil membereskan tempat tidurnya

"Mana Ray nggak ada?"

Rayna menghampiri Nathan yang berjongkok di bawah dekat lemari.

"Lah ini apa?" Rayna mengeluarkan sepasang kaos kaki berwarna hitam dari dalam lemarinya.

"Fenomena langka sih, kenapa barang yang hilang kalo dicari sama wanita pasti ketemu. Sedangkan aku aja tadi nyari kaos kaki nggak ketemu" Ucap Nathan sambil memakai kaos kakinya.

"Kamu kurang fokus"

Rayna melihat penampilan Nathan dari atas sampai bawah. Merasa ada yang kurang, Rayna berjinjit untuk menyamakan tinggi nya dengan Nathan.

"Ini pakai dasi nya gimana sih? Berantakan gini"

Nathan tersenyum saat melihat wajah Rayna yang dekat dengan nya. Wajahnya yang tak tertutup cadar itu menenangkan hatinya.

"Kamu udah anak tiga aja masih cantik"

Nathan melingkarkan lengan nya di pinggang Rayna. Lalu mengeratkan pelukannya dipinggang Rayna. Nathan menatap mata kecoklatan teduh dihadapan nya.

Cuppp

"Udah buruan berangkat. Mas ada meeting kan? Sarapannya udah aku siapin di bawah, Umar juga udah nunggu di teras. Aku mau cek Adam sama Hawa dulu di kamar Umar"

Nathan masih mematung di tempatnya. Ciuman mendadak yang Rayna berikan di bibir nya membuat Nathan mematung untuk beberapa saat. Sampai Rayna kembali dari kamar Umar, Nathan masih ada di tempatnya seraya berpikir apakah yang menciumnya tadi benar Rayna, istrinya.

"Kok masih disini. Udah buruan. Kasian Umar nungguin dibawah"

Nathan mengerjapkan matanya. "O-ohh yaudah, aku pergi dulu ya"

Rayna menganggukan kepalanya. Ia meraih tangan Nathan dan mencium punggung tangan nya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

🥀

"Kenapa coba senyum-senyum sendiri? Gila lo?"

Nizar menatap sahabatnya itu dengan tatapan ngeri. Pasalnya sejak selesai meeting pagi tadi, Nathan terus tersenyum sambil memandangi ponselnya. Nizar jadi curiga jika otak sahabatnya agak geser.

"Woyyy!!"

"Apasih kakak iparku?" Jawab Nathan dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya

"Anjir jadi takut gue sama lo"

Ya, Nizar resign dari kantornya dan memilih kembali bekerja sama dengan Nathan di Niel Group. Menemani Nathan sekaligus menjadi sekertaris baru disana. Abi nya pun tidak keberatan dengan usul Nizar saat Nizar memberitahu niatnya untuk resign.

"Gue lagi bahagia banget tau"

"Lo tiap hari juga kelihatan nya bahagia"

"Hari ini mungkin hari terbahagia gue"

"Kenapa? Emang Lo tiap hari ketemu adek gue dikamar nggak puas? Sampai harus liatin fotonya sambil senyum-senyum gak jelas gitu"

Nathan menatap Nizar dengan tatapan lembutnya. Nizar malah bergidik ngeri ditatap oleh Nathan dengan tatapan seperti itu. Dan tak lupa bibir Nathan yang masih menyunggingkan senyum.

"Tadi pagi Rayna nyium Gue"

Mendengar ucapan Nathan membuat Nizar tersedak kopinya sendiri. Terus apa aneh nya jika Rayna mencium Nathan. Bukannya itu hal yang lumrah dilakukan suami istri. Nizar dan Maira pun sering melakukannya.

"Ya terus?"

"Ini pertama kalinya setelah sekian lama menikah, Rayna mencium Gue. Di bibir lagi" Nizar menatap jijik wajah Nathan yang merona menahan malu. Apakah benar dia Nathaniel sahabatnya, pemilik perusahan besar ini? Dia malah jadi mirip seperti remaja puber yang baru saja merasakan cinta.

"Besok-besok gue suruh Rayna cium lo tiap pagi dah"

"Ahhhh Nizar lo baik banget deh. Makin sayang gue sama lo" Nathan merentangkan tangannya untuk memeluk Nizar. Tapi dengan cepat Nizar menjauhkan wajah Nathan dari jangkauan nya.

"Gak usah deket-deket!"

Nathan kembali menatap foto yang terpampang di layar ponselnya. Memiliki Rayna adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan untuk Nathan. Nathan mendapat pembimbing yang kerap kali mengingatkannya saat apa yang di lakukannya tak sesuai dengan syari'at islam. Sekaligus mendapat penyempurna agama nya. Seorang wanita shalehah seperti Rayna.

Rayna pernah berkata padanya bahwa sejatinya dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalehah. Dan Nathan kini mempercayai itu. Ribuan wanita cantik di seluruh dunia takkan ada apa-apa nya dibanding satu wanita sholehah yang taat pada agama serta suaminya.

"Hehh, mending lo siapin buat meeting siang ini. Senyum-senyum terus lo kayak kuda"

"Iya iya, berisik banget lo"

Nathan mematikan layar ponselnya kemudian kembali fokus pada layar laptop yang menunjukan data proyek yang akan menjadi bahan meeting siang ini.

  ***

Ini Ekstra part yg pertama. Maaf bgt karena baru kepikiran ekstra part sekarang.

Mau lanjut ekstra part nya atau sudah ini saja 1?

Kasih pendapat kalian yaa, jangan lupa tinggalkan jejak juga😘

Rembulan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang