Part 43

9.1K 657 9
                                    

💝💝💝💝

Dirimu adalah hadiah terbaik yang dikirimkan Allah untukku. Jangan pernah berputus asa karena aku akan selalu ada di sampingmu.

Kelak, kita akan semakin tua.
Namun bagiku, kau tetaplah yang terindah.

🥀

"Assalamu'alaikum"

Rayna masuk ke ruang rawat Nathan. Nampak Nathan yang sedang memainkan ponselnya dengan posisi setengah duduk. Kemarin kabel Elektroda di tubuh Nathan sudah dilepas. Jadi Nathan lebih leluasa bergerak.

"Buburnya belum di makan?" Tanya Rayna sambil menaruh buah-buahan di atas Nakas.

"Belum. Aku nunggu kamu"

Nathan menaruh ponsel nya di atas nakas. "Kapan aku pulang? Tiduran gini terus bikin bosan. Pemandangan nya tiang infusan mulu sama lampu di langit-langit. Apalagi kalo kamu gak ada kayak tadi, tingkat kebosanan ku meningkat"

"Kata dokter kamu masih butuh waktu untuk pulih"

"Emang gak bisa di rumah aja?"

"Nggak usah ngeyel kalo dibilangin. Aaaaa... Aku suapin"

Nathan membuka mulut nya. "Ohh iya, masalah yang kemarin sudah selesai?" Tanya Nathan

"Masalah kemarin, Papa yang urus"

Nathan mengernyitkan keningnya "Papa? Masalahnya besar banget emang?"

Rayna lupa. Ia belum menceritakan tentang butik nya kepada Nathan. Dan Pak Alex pun tak mau mengatakan nya. Pak Alex menunggu Rayna yang mengatakan nya pada Nathan. Karena Pak Alex tak mau Nathan bertindak bodoh dan memperburuk keadaan nya.

Akhirnya Rayna menceritakan bagaimana butik nya yang baru dibangun itu habis di lahap api. Sampai di bagian terakhir pada saat Rayna mengecek rekaman CCTV dan menyebut seorang gadis yang ada di gudang belakang nya, Nathan terkejut.

"Kamu tau Andin dari siapa?"

Rayna menatap mata Nathan. Ia ingat pada saat Andin berkata bahwa dirinya adalah bagian dari masa lalu Nathan.

"Dia cerita ke aku"

Wajah Nathan berubah dingin "Apa yang dia omongin sama kamu"

Nathan malas harus berurusan dengan gadis itu. Nathan akui dulu ia sempat mencintai gadis itu. Tapi itu dulu. Sebelum Ayah dari gadis itu menyeret anaknya pulang dari cafe yang sudah Nathan sewa puluhan juta.

"Dia bilang, dia bagian dari masa lalu kamu"

"Terus kamu percaya?"

Rayna mengangguk "Ya. Karena setiap orang punya masa lalu. Baik pahit maupun manis. Tapi itu bukan masalah lagi buat aku. Buktinya sekarang kamu ada di depan aku. Kamu menatap aku sebagai masa depanmu begitupun sebaliknya"

Nathan menghembuskan nafasnya lega. Rayna tak mempermasalahkan Andin. "Kamu yakin, yang kamu lihat di gudang itu Andin?"

Rayna menggeleng perlahan "Aku nggak yakin. Aku juga nggak mau su'udzon sama orang. Jadi kemarin Papa bilang, biar Papa yang urus semua nya."

Rembulan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang