Part 28

8.7K 711 49
                                    

5 bulan kemudian

تزود من التقوى فانك لا تدري....اذا جن ليل هل تعيش الى الفجرِ

Berbekallah dengan takwa sesungguhnya engkau tak mengetahui
Jika malam telah gelap, apakah engkau kan tetap hidup hingga waktu fajar

فكم من فتى امسى واصبح ضاحكا ... وقد نسجت اكفانه وهو لا يدري

Betapa banyak pemuda di sore dan siang hari ia tertawa
Sementara kain kafannya telah ditenun sedang ia tidak menyadarinya

وكم من صغار يرتجى طول عمرهم...وقد ادخلت اجسادهم ظلمة القبرِ

Betapa banyak anak-anak bayi yang diharapkan memiliki umur yang panjang
Ternyata jasad-jasad mereka telah dimasukkan dalam gelapnya kubur

وكم صحيح مات دون علة ... وكم من سقيم عاش حينا من الدهرِ

Betapa banyak orang-orang yang sehat, ia mati tanpa sebab
Betapa banyak orang-orang yang sakit dapat hidup hingga waktu yang panjang

وكم من عروس زينوها لزوجها .... وقد قبضت ارواحهم ليلة القدر

Betapa banyak pengantin yang telah dirias tuk pasangan hidupnya
Sementara arwah-arwah mereka telah ditetapkan kematiannya pada malam lailatul Qadar

النفس تبكي على الدنيا ....وقد علمت ان السلامة فيها ترك مافيها .

Jiwa menangisi dunia
Sementara ia mengetahui bahwa tuk selamat darinya adalah meninggalkan apa yang ada di dalamnya.

Ooh, dunia betapa ia amat melalaikan.

Saudaraku...
Mari merenung sejenak, kita beriman walau sesaat saja.

_Syair Imam Syafi'i Rahimahullah_

🥀


إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Lantunan surah Al Qalam mengalun lembut dari bibir pria yang baru 5 bulan menyandang status mualaf itu. Air matanya selalu mengalir tatkala membaca kalam-kalam Allah dalam Al Qur'an. Selama hidupnya baru kali ini ia merasakan nikmatnya beribadah.

Mempelajari hadits-hadits Rasul yang ternyata memiliki isi sangat indah. Berusaha mengamalkan Al Qur'an dan hadits dalam kehidupan sehari-hari ternyata bukan hal mudah. Ditemani oleh sahabat dan seorang ustadz yang terus mengajari nya membaca Al Qur'an maupun hadits hingga selancar sekarang.

Tepukkan di bahunya membuat bacaan nya terhenti "Assalamu'alaikum, sorry ganggu"

"Wa'alaikumussalam, ada apa?"

"Lo tadi dicariin sama Imam Mugni"

"Beliau di mana sekarang?"

"Di teras depan"

"Oke Gue kesana dulu ya. Thanks"

Pria dengan setelan baju koko dan kopiah hitam yang kini bertengger manis dikepalanya, berjalan menuju teras depan tempat dimana Imam Mugni berada.

Rembulan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang