Part 40

9.2K 694 31
                                    

Cinta?
Menurut mu apa arti cinta sesungguhnya?

- Rayna Humaira -

🥀

Rayna POV

Aku bangun dini hari sekitar pukul 04.00 pagi. Seperti biasa dengan lengan Nathan yang melingkar di pinggang ku. Tapi bedanya kali ini lebih erat.

Entah apa yang terjadi dengan Nathan hingga semalaman ia tak melepaskan aku sama sekali. Dia terus merapatkan tubuhnya padaku seperti orang yang benar-benar takut kehilangan benda berharganya.

Saat aku haus dan mengambil minum pun, Nathan langsung memanggil namaku dan terbangun menungguku selesai dengan urusan ku. Aku agak bingung dengan Nathan malam tadi. Jadi aku beranggapan bahwa mungkin Nathan terlalu letih jadi terbawa mimpi.

Aku menyiapkan sarapan untuk Nathan Umar. Karena ini hari minggu jadi dua pria itu ada dirumah. Setelah dari masjid subuh tadi, Nathan membantu Umar untuk menyetorkan hafalan nya. Memang baru 7 juz, tapi itu adalah permulaan yang baik untuk Umar.

"Umar, Nathan! Sarapan nya sudah siap"

Aku belum terbiasa memanggil Nathan dengan sebutan 'Mas', masih terasa aneh di bibirku saat aku memanggilnya begitu.

"Nasi goreng telor ceplok, kesukaan nya Umar. Terus ini buat kamu"

Aku menyodorkan dua piring nasi goreng. Yang satu ada telur ceplok di atas nya, yang satu lagi polos.

"Kok Umar ada telor ceplok nya, aku enggak?"

Mulai kan, kekanakan nya Nathaniel Alexander.

"Jadi kamu mau juga?"

"Iyalah, masa cuma Umar yang dapet gizi aku enggak"

Akhirnya aku memberikan satu lagi telur ceplok di atas nasi goreng milik Nathan. Ohh iya karena Umar dan Nathan sama-sama alergi dengan bawang putih, jadi aku selalu menyiapkan bawang bombay di kulkas.

"Abis makan, anterin aku ke Supermarket bentar ya"

Nathan mengangguk kan kepalanya lalu menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

"Umar mau di rumah Nenek aja ya, Umar nggak ikut"

"Tapi, jangan buat Nenek sama Kakek kerepotan ya"

Umar menunjukan jempol nya lalu menghabiskan nasi gorengnya.

🥀

Setelah mengantarkan Umar ke rumah Ummi, aku langsung pergi ke Supermarket untuk membeli bahan-bahan yang jarang ada di Minimarket.

"Tunggu di parkiran aja ya, aku sebentar kok"

"Ehh nggak mau aku anter sampai ke dalam?"

"Nggak usah. Lagian cuma beli bahan-bahan kue doang kok"

Nathan mengalah. Dia menganggukan kepalanya dan kembali masuk ke dalam mobil. Entah ini mungkin karena Nathan yang sejak semalan bertingkah aneh, atau memang benar perasaan ku yang tidak enak.

Rembulan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang