Happy Reading :)
Hari ini Rayna bersiap untuk ke toko kue milik nya. Umar pun sedang bersiap untuk pergi ke sekolah. Rencana nya setelah Rayna mengantar Umar ke sekolah, Rayna akan langsung ke toko. Sekalian menyiapkan beberapa kotak kue untuk acara nanti sore.
Sore nanti seluruh keluarga Rayna akan datang ke rumah nya, hanya untuk melepas rindu. Ummi, Abi, Abang nya, Tante, Om, Paman, Bibi, semuanya akan datang ke rumah Rayna. Makanya hari ini Rayna akan belanja dan menyiapkan keperluan untuk nanti sore.
Rayna mematut dirinya di cermin. Gamis hitam panjang serta khimar dan niqab yang juga berwarna hitam. Warna nya gelap memang, bahkan hampir mirip seperti gagak hitam yang keluar dari sarang nya, tapi Rayna menyukainya.
Suara ketukan pintu menghentikan aktifitas nya. Pagi-pagi seperti ini ada yang hendak bertamu, siapa? Rayna membuka pintu depan setelah memasang niqab nya.
"Pagi" Sapa pria didepannya dengan senyuman terbaiknya
"Ada apa?"
"Emm, aku mau nitip Yoora disini. Karena hari ini aku benar-benar sibuk, ada tiga jadwal meeting. Dan aku nggak mungkin bisa handle Yoora dan pekerjaan secara bersamaan. Gimana? Nanti sore Yoora pasti akan aku jemput."
Rayna terlihat menimbang-nimbang, kenapa semakin hari pria ini semakin senang mengusik hidupnya. Rayna menghembuskan nafas lelah, lalu mengangguk meng-iyakan.
"Yasudah gapapa. Yoora masuk yuk, Umma udah bikin roti panggang selai bluberry buat sarapan."
"Ayok Umma" Jawab Yoora sambil menggandeng tangan Rayna masuk ke dalam.
"Uncle! Ayo sarapan dulu bareng sama Umma, sama Yoora, sama Umar"
Nathan menatap kearah Rayna. Rayna yang merasa diperhatikan, memutar kedua bola matanya malas. Biar setengah hati, Rayna tetap membiarkan Nathan masuk untuk sarapan bersama dirumah nya. Pintu depan, Rayna biarkan terbuka. Ia tak mau kehadiran Nathan dirumah nya malah menjadi fitnah.
"Eh, ada Yoora sama Om Nathan" Umar yang baru keluar dari kamarnya langsung menyambut kedatangan Yoora dan Nathan, lalu duduk di kursi untuk sarapan.
"Yoora mau pakai selai apa? Biar Umma siapkan"
"Bluberry, Umma"
"Kalau Umar?"
"Hari ini cokelat, Umma"
Rayna dengan telaten mulai mengoleskan selai diatas roti. Sesekali matanya melirik ke arah Nathan yang masih betah menatap nya.
"Anda bisa sendiri kan? Tidak perlu saya siapkan?"
Nathan mengerjapkan mata nya "Ahh, iya aku bisa sendiri"
"Bagus. Ini roti nya dan itu selai nya, silahkan"
Rayna membuka celemek nya dan melangkahkan kaki nya ke kamar. Mobil milik Rayna baru saja keluar dari bengkel, itu artinya Rayna bisa berpergian membeli makanan ringan untuk acara nanti sore.
Dari ruang makan terdengar percakapan ringan Umar dengan Yoora. Nathan sesekali menimpali percakapan itu dengan anggukan dan kekehan kecil.
"Yoora, nanti sore nenek sama kakek Umar bakalan dateng kesini loh. Katanya bakalan ada acara makan-makan" Ucap Umar dengan mulut penuh roti. Yoora yang mendengarnya terlihat berbinar. Ia membayangkan betapa hangat nya rumah ini ketika orang-orang terdekat Umar datang kerumah. Apalagi jika Yoora bisa bergabung diantara mereka, pasti akan terasa lebih hangat.
"Woahhhh... Yoora boleh ikutan nggak?" Tanya Yoora dengan tatapan penuh harap. Nathan yang melihat reaksi Yoora, sedikit menegur Yoora agar tidak ikut campur dalam acara keluarga Rayna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Malam
Fiksi RemajaDon't copy my story!! Story by : Erni Shalwa Gadis cantik dengan kepandaian nya menutup aurat dan dikenal sopan oleh masyarakat. Kini harus menjalani kenyataan pahit. Dia dinyatakan hamil dan sukses menjadi buah bibir orang-orang karena tak tahu dim...