Al-Baihaqi dalam asy-Syu’ab meriwayatkan dari ar-Raqasyi dengan lafadz,
إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدْ كَمُلَ نِصْفَ الدِّيْنِ،فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ الْآخَرِ
“Apabila seorang hamba telah menikah, sungguh dia telahmenyempurnakan setengah agamanya. Hendaknya dia bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala pada setengah yang lain.
وهذا أيضاً إشارة إلى أن فضيلته لأجل التحرز من المخالفة تحصناً من الفساد فكأن المفسد لدين المرء في الأغلب فرجه وبطنه وقد كفى بالتزويج أحدهما
“Ini merupakan isyarat tentang keutamaan nikah, yaitu dalam rangka mlindungi diri dari penyimpangan, agar terhindar dari kerusakan. Karena yang merusak agama manusia umumnya adalah dua hal, yakni : kemaluannya dan perutnya. Dengan menikah, maka salah satunya telah terpenuhi.[2]
Disinilah Rayna berada. Diantara keluarganya dan dihadapan keluarga Alfand. Mereka akan membicarakan tanggal pernikahan Rayna dengan Alfand yang akan dipercepat. Alasannya karena Hisyam tidak ingin ada fitnah diantara mereka berdua.
"Bagaimana nak Alfand? Keputusan kami ada ditangan nak Alfand dan keluarga"
Alfand menatap kedua orang tuanya. "Alfand sependapat dengan abi Hisyam. Pernikahan ini harus disegerakan. Jadi menurut Alfand 2 minggu lagi. "
Semua tersenyum mendengar ucapan Alfand. Mereka tidak salah memilihkan jodoh untuk anak mereka.
Rayna mengucap syukur dalam hatinya. Ia tak pernah menyangka bahwa Allah akan menyandingkan dirinya dengan pria yang telah lama ia kagumi. Usaha nya untuk menata cinta dalam diam nya membuah kan hasil.
Inilah alasan nya mengapa Rayna selalu yakin dengan segala ketetapan Allah. Selalu ada kejutan dibalik sabar nya selama ini. Rayna hanya berharap semoga Allah selalu beri kemudahan sampai hari yang ditentukan tiba.
°°°
"Cieee...adek nya abang menuju halal nihh, keduluan deh abang" Nizar masuk ke kamar Rayna dengan cengiran khas nya.
"Terus abang kapan mengkhitbah kak Maira nya? Keburu di embat orang nanti"
"Ishh apasih dek. Abang nggak deket sama Maira kok"
"Iya itu karena abang nggak peka orangnya"
"Nggak peka gimana?"
"Kak Maira itu udah beberapa kali ngode abang. Abang nya aja yang nggak peka. Kalo Rayna jadi kak Maira, mungkin Rayna nyari lelaki lain aja"
"Ahh masa dek, Maira kode-in abang kok abang nggak tau"
"Ternyata bodoh sama nggak peka itu beda tipis. Udah ahh sana keluar! Rayna mau ngerjain tugas" Ucap Rayna sambil mendorong paksa Nizar agar keluar dari kamarnya.
"Emang iya ya gue nggak peka? Perasaan, gue ini terlalu peka deh. Perut gue bunyi aja, gue langsung buka kulkas. Kurang peka gimana coba gue" Monolog Nizar kepada dirinya sendiri lalu melangkah menuju meja makan.
Malam ini hati Rayna tak bisa dideskripsikan. Rasanya seperti banyak kupu-kupu yang terbang diperut nya. Rayna melangkah ke balkon kamarnya, bulan sabit tengah memancarkan cahaya, ditemani ribuan bintang-bintang yang tak bosan membuat formasi disekitar bulan.
Cahaya bulan menular kepada Rayna. Bibir Rayna terangkat membentuk lengkungan bulan sabit. Hari ini seperti mimpi. Seseorang datang bak pangeran berkuda putih yang hendak menjemput sang putri di Istana nya. Rayna belum pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.
Nama yang sering Rayna langitkan disepertiga malamnya, dalam beberapa hari lagi akan menjadi nyata baginya. Hatinya berdegup kencang membayangkan ketika nanti tangan yang Rayna salami bukan abi melainkan tangan kekar lembut milik Alfand.
Rayna telah menemukan dermaga impianya. Dermaga tempat ia melabuhkan cinta nya. Dermaga tempat ia beristirahat setelah mencari cinta yang diridhai illahi.
Rayna mengambil buku diary nya di laci nakas. Jemari lentiknya mulai menulis beberapa kalimat indah yang menyatu menjadi bait puisi.
°°°
Bertahun tahun kapalku berlayar
Membelah beribu ribu samudera
Mencari sebuah dermaga impian
Mencari sebuah tempat beristirahatBertahun tahun aku mengayuh kapalku
Menjadi nahkoda di kapal cinta ku
Mencari separuh jiwa yang lama hilang
Demi melengkapi bagian kosong dalam hatiSebuah dermaga kosong ku temukan
Ku kaitkan jangkarku untuk memastikannya aman
Diujung sana kau menanti
Dengan senyum yang tak pernah pudar
Dan telapak tangan yang terulur agar dapat ku genggam.#Rh
°°°
"Hahhhh yang bener kamu?!"
"Uhukk uhukkk... Astaghfirullah jangan teriak teriak dong Syifa, Ray keselek kan"
"Kak Alfand bener-bener mengkhitbah kamu?"
Rayna mengangguk senang. Beberapa menit yang lalu Rayna menceritakan apa yang terjadi dirumah nya selama 2 hari kemarin. Dari keluarga Alfand yang datang kerumah, lalu rencana Alfand untuk menikahi nya. Dan dapat ditebak reaksi seorang Syifa Ainun seperti apa.
Syifa masih belum percaya dengan ucapan Rayna. Tapi yang ia tau Rayna sahabatnya ini tak pernah berbohong. Apa yang diucapkan nya selalu benar adanya.
"Syifa nggak percaya?"
Syifa mengangguk ragu. Selama ini Alfand tak pernah menunjukan rasa suka nya dihadapan Rayna.
"Nihh" Rayna menunjukan gelang perak dengan inisial RH yang menggantung digelangnya.
"Ray aneh deh Syifa kok bisa ya gelang ini ada inisial nama Ray. Gelang kayak gini kan biasanya harus dipesan dulu, dan waktunya nggak sebentar apalagi ini perak"
Syifa menganggukan kepalanya. Setelah melihatnya ia percaya Rayna benar benar di khitbah oleh kakak kelasnya.
"Barakallah ya Ray, do'ain semoga aku cepet nyusul"
"Haha iya iya nanti Ray do'ain"
°°°
Semoga suka❤️
Jangan lupa tinggalkan jejak😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Malam
De TodoStory by : Erni Shalwa Cover by : Asma Niin Gadis cantik dengan kepandaian nya menutup aurat dan dikenal sopan oleh masyarakat. Kini harus menjalani kenyataan pahit. Dia dinyatakan hamil dan sukses menjadi buah bibir orang-orang karena tak tahu dima...