Part 36

9.7K 723 39
                                    

Rencana Allah itu indah. Yang semula saling membenci berakhir saling mencintai. Yang semula tak mengenal berakhir di atas pelaminan

_Nathan Alexander_

🥀

"Yasudah kalau gitu Ummi sama Abi pulang dulu ya"

Rayna mengangguk lalu menyalami punggung tangan Ummi dan Abi nya begitu pula Nathan, ia juga menyalami punggung tangan kedua orang tua yang kini menjadi mertua nya.

Dari dalam, Umar berlari keluar menghampiri Sarah dan Hisyam yang hendak pulang "Nenekk... Kakek, Umar boleh nginep dirumah Kakek sama Nenek ya?"

"Loh kok tiba-tiba, kenapa?" Jawab Hisyam

"Kemarin Umar udah janji sama Fidza dan Hafidz, Umar bakal ikut mereka liburan ke Pantai Pangandaran"

Hisyam mengangguk kepalanya. "Ohh gitu, yaudah bilang dulu sama Ummi dan Papa mu gih"

Umar menatap Rayna dan Nathan dengan mata berbinar "Umma, Papa, boleh ya?"

Rayna mengangguk "Boleh kok"

"Janji sama Umma kalau Umar nggak akan nakal disana" Ucap Nathan seraya mengelus pucuk kepala Umar.

"Siapp Papa. Umma, Umar pergi dulu ya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Hisyam dan Sarah pun berpamitan pulang karena hari sudah sore.

Setelah mengantar Abi dan Ummi nya, Rayna menutup pintu rumah nya dan kembali masuk. Rayna menatap seluruh penjuru ruangan. Ruang tamu rumahnya sangat berantakan dan kotor. Besok mungkin akan jadi hari bersih-bersih.

Lalu Rayna melangkah ke dapur. Terlihat Nathan yang sedang mencari sesuatu di kulkas.

"Ngapain?"

Nathan terlonjak kaget, hingga kepalanya membentur langit-langit kulkas.

"Ehh, gapapa? Lagian ngapain sih diem di kulkas gitu? Lagi ngadem? Di kamar kan ada AC, ngapain ngadem di kulkas?" Ucap Rayna. Ia menghampiri Nathan yang masih berdiri di depan kulkas

Nathan menggosok kepalanya yang terbentur seraya menutup kembali pintu kulkas "Siapa yang lagi ngadem?"

"Ya kamu lah, siapa lagi coba?"

"Bukan kok"

"Ya terus ngapain di situ, kayak kucing maling makanan. Ohh iya, kamu laper?"

Nathan hanya menunjukan cengiran nya sambil menganggukan kepalanya. Rayna menghembuskan nafas perlahan "Bilang dong dari tadi"

Rayna membuka kembali kulkas nya dan mengeluarkan bahan makanan. Sementara Nathan menunggu di meja makan.

"Ada alergi sama makanan seafood?" Tanya Rayna

Nathan menggeleng "enggak"

Rayna mengangguk lalu melanjutkan aktifitas nya membersihkan udang. Nathan yang sedang duduk di kursi meja makan tak pernah melepaskan tatapan nya dari Rayna sedikitpun. Sepertinya jika Nathan lengah sedikit saja, Rayna akan menghilang dari hadapan nya.

Sampai Rayna selesai memasak beberapa menu makanan, Nathan masih menatap Rayna lamat-lamat.

"Ngapain liat-liat gitu?"

Nathan mengerjapkan matanya "Biarin lah, nggak dosa ini kan?"

"Gak tau tuh"

Nathan tersenyum jahil melihat respon Rayna. Ia bangkit dan berdiri di belakang Rayna yang sedang menata makanan. Nathan melingkarkan tangan nya di pinggang Rayna dengan perlahan.

Rembulan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang