6 tahun kemudian
Ku tinggalkan manusia, dunia dan Agama mereka
Karena sibuk oleh cinta-Mu
Wahai dunia dan Agama ku
Kerinduan dalam hati dan jiwa
Kesemuanya adalah dari padaku
Sedang cinta dan kekasihku
Telah menguasai seluruh dariku"Umma...Umma"
Pria kecil dengan baju koko berwarna dongker, dan celana bahan hitam itu berlari menuruni tangga. Dia mencari seorang wanita yang sepertinya dapat menjawab pertanyaan nya.
Wanita dengan pakaian serba hitam berdiri membelakangi nya. Ia terlihat sibuk dengan peralatan dapur dan beberapa bahan masakan. Pria kecil itu berjalan mengendap-endap lalu memeluk wanita itu dari belakang.
"Ya Allah Umar, ngagetin Umma"
"Umma, siapa yang buat Syair ini?" Pria kecil yang disebut umar itu menunjukan buku yang didalam nya berisi kan syair-syair ulama.
"Dia seorang sufi Wanita yang terkenal, namanya Syaikha Tuhfah"
"Seorang wanita Umma?"
"Ya, kenapa memang?"
"Dia sangat mencintai Allah, bahkan rasa cinta yang Umar miliki pun tidak sebanding dengan rasa cinta yang dimiliki oleh Syaikha Tuhfah"
Rayna tersenyum, pria kecil dihadapan nya ini sangat suka membaca Syair-Syair yang dibuat oleh para sufi terdahulu. Awalnya Rayna hanya membacanya sekali dihadapan Umar, tapi Umar seperti terlena oleh setiap kata yang dirangkai menjadi sebuah Syair.
"Ya, Syaikha Tuhfah memang sangat cinta dan taat pada Allah. Bahkan dulu Syaikha Tuhfah pernah dianggap gila oleh majikan nya karena taat nya dia kepada Allah. Lalu Syaikha tuhfah dibawa ke rumah sakit jiwa karena anggapan gilanya itu"
"MasyaAllah, Umar ingin belajar supaya bisa menjadi seperti Syaikha Tuhfah. Seorang wanita yang sangat taat kepada Allah"
Rayna mengecup puncak kepala Umar. Habis memasak Rayna harus pergi ke toko kue nya. Sekarang Rayna bukan hanya sibuk dirumah namun juga di toko kue, lalu pekerjaan baru nya yang menjadi guru di taman kanak-kanak. Umar sekarang sudah menginjak lima tahun. Pria kecilnya kini sudah memasuki taman kanak-kanak.
Ia ingat betapa dulu selalu merengek kepada Ummi nya karena lelah. Lalu berat badan nya selalu naik, juga gampang lapar. Apalagi saat merasakan kram perut yang sukses membuat Rayna menangis karena kesakitan. Hingga merasakan kontraksi karena Umar akan lahir kedunia.
Saat itu Rayna sempat ditawari untuk operasi karena kondisi Rayna yang lemah, tapi Rayna menolaknya. Meskipun Umar hadir dirahimnya akibat kesalahan Rayna sendiri, Rayna juga ingin merasakan bagaimana rasanya melahirkan secara normal.
Saat itu juga Abi nya memberikan Rayna sebuah rumah untuk Rayna tinggali bersama Umar. Kini anak nya itu sudah besar. Kulitnya putih, wajahnya tampan, dan juga cerdas. Ia bersyukur ada Umar yang bisa menjadi penyemangat untuk nya.
"Umma mau ke toko?"
"Iya, Umar mau ikut?"
"Ikut dong Umma, Umar kangen gangguin Maryam di toko"
"Umar, jangan nakal"
"Iya iya Umma, Umar bercanda kok"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Malam
Fiksi RemajaDon't copy my story!! Story by : Erni Shalwa Gadis cantik dengan kepandaian nya menutup aurat dan dikenal sopan oleh masyarakat. Kini harus menjalani kenyataan pahit. Dia dinyatakan hamil dan sukses menjadi buah bibir orang-orang karena tak tahu dim...