Pagi harinya Prilly terbangun kala mendengar suara seperti orang muntah dan otak Prilly langsung memproyeksi sosok Ali yang mengalami hal itu hingga dengan cepat Prilly beranjak dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi.Dan pemandangan pertama yang menyambutnya adalah Ali yang membungkuk sambil memuntahkannya isi perutnya di wastafel kamar mandi.
"Ai." Prilly buru-buru mencepol rambutnya sebelum bergerak masuk ke dalam mandi dan menepuk pelan punggung lebar Ali.
Suara erangan kesakitan terdengar dari Ali kala tenggorokannya seperti tersengat saat perutnya sudah tidak mengeluarkan apapun lagi namun gejolak untuk muntah terus menyerang tubuhnya.
Prilly meringis pelan kala melihat bagaimana tersiksanya calon suaminya. Prilly memeluk erat bahu Ali kala pria itu seperti kehilangan kendali pada tubuhnya. Ali benar-benar tidak mampu merasakan apapun lagi.
Kepalanya kini bersembunyi di ceruk leher Prilly membaui aroma tubuh Prilly sedikit membantu meredakan gejolak mual yang dia rasakan. Ali sepertinya lupa jika semalaman dia mengabaikan kekasihnya sebagai bentuk protes dari sikap Prilly yang begitu perhatian pada pria lain selain dirinya.
Tapi Aldo kan cuma teman Prilly?
Ck! Apapun alasannya tetap saja Ali tidak suka!
"Mau berbaring aja Ai?" Tanya Prilly yang sedikit kewalahan menopang tubuh Ali yang jauh lebih besar dari tubuhnya.
Dengan manja Ali menganggukkan kepalanya, kedua lengannya kini membelit pinggang kecil calon istrinya. Ah nyaman sekali.
Dengan kesusahan Prilly melangkah sambil memeluk bahu Ali yang tak kunjung melepaskan diri darinya. Akhirnya Prilly sampai ke sisi ranjang Ali dan meminta pria itu untuk berbaring setelahnya Prilly berniat memanggil Dokter untuk memeriksa Ali.
Namun alih-alih naik keranjang pria itu justru meminta Prilly berjalan ke sofa yang ada di dekat jendela besar di sudut kamar rawat Ali. Tidak perlu dijelaskan bagaimana lengkap dan mewahnya fasilitas kamar kelas 1 di rumah sakit ini yang sejak kemarin di tempati oleh Ali.
Tanpa membantah Prilly melakukan apa yang diminta oleh kekasihnya. Setelah sampai di sana Ali menyuruh Prilly untuk duduk di sofa baru setelah itu dia menyusul dengan membaringkan kepalanya di pangkuan Prilly, sejak kemarin Ali sangat menyukai posisi ini.
Dan Prilly membiarkan saja selama itu bisa membuat Ali nyaman. Ali tidak mengatakan apapun karena menahan gejolak mual yang mendera dirinya dan Prilly sangat mengerti itu sehingga dia memilih mengusap lembut kepala Ali sampai akhirnya pria itu kembali tertidur.
Dan sepanjang tidurnya Ali, Prilly mulai memikirkan berbagai hal terutama penyebab Ali sakit seperti ini. Dia benar-benar bingung sekaligus takut jika sampai terjadi hal-hal buruk pada Ali.
Dia tidak mau kehilangan Ali apalagi persiapan pernikahan mereka mulai mereka lakukan. Benar, Ali dan Prilly sudah merencanakan semuanya dan dalam kurun waktu beberapa bulan mereka akan menikah.
Prilly tersenyum lebar kala melihat wajah tampan Ali yang terlihat begitu polos ketika terlelap seperti sekarang. Dengan perlahan Prilly menurunkan wajahnya lalu dia kecup lama-lama kening Ali.
"Cepat sembuh Sayang, aku mohon jangan sakit-sakit lagi ya calon imamku." bisiknya manis sebelum kembali mengecup lama kening kekasihnya itu
**
"Apa? Apa yang terjadi pada putraku Darma?" Agung benar-benar terkejut kala mendapat laporan jika Ali sejak kemarin dirawat di salah satu rumah sakit.
Darma menganggukkan kepalanya. "Maaf Tuan menurut informasi yang saya terima Tuan Ali mengalami muntah hebat setelah menyantap hidangan makan siang di salah satu restoran di pusat kota." Darma menyebutkan nama dan alamat restoran dimana Ali menyantap makan siang kemarin.
Agung mengusap wajahnya dengan kasar selama satu bulan inilah kegiatannya yaitu menyuruh orang-orang kepercayaannya untuk mengikuti Ali dan selalu antusias kala Darma memberitahu dirinya tentang apa saja yang Ali lakukan seharian itu.
Dan kini dia tahu jika Ali sudah memiliki calon istri, hati Agung menghangat kala Darma mengatakan jika calon istri Ali adalah teman kecil putranya itu. Agung benar-benar merasa buruk kala dirinya tidak tahu siapa teman kecil putranya dulu. Dia terlalu sibuk meratap hingga akhirnya dia juga kehilangan putranya.
Namun sekarang bukan saatnya untuk meratap dan terus menyesali kesalahannya di masa lalu, yang harus dia lakukan saat ini adalah berusaha memperbaiki semuanya.
"Darma."
"Ya Tuan?"
"Bisakah kau cari cara untuk mempertemukan aku dengan calon menantuku?" Tanya Agung dengan mata tuanya yang berbinar penuh harap kala menatap Darma.
Darma sedikit terkejut namun dengan cepat ekspresi wajahnya kembali datar seperti semula. Dengan penuh hormat Darma menganggukkan kepalanya. "Tentu saja Tuan."
Senyum Agung mengembang lebar dan Darma akui senyum tuannya ini benar-benar persis seperti putranya Ali. Mereka sama-sama tampan dan juga sama-sama pintar hingga tak heran diusia mudanya Ali sudah berhasil mendirikan perusahaannya sendiri plus beberapa cabang Bar yang dikenal berada di garis aman di kota ini.
"Tolong usahakan secepatnya Darma. Aku benar-benar tidak sabar bertemu gadis cantik itu." Kata Agung yang kembali diangguki oleh Darma.
Di tempat lain tepatnya sebuah apartemen terlihat Miranda yang bergerak naik turun di pangkuan Doni, mereka sedang bercinta hal rutin yang selalu mereka lakukan semenjak satu bulan mereka tinggal bersama.
"Aahh.. Aahh.." Miranda semakin bersemangat memacu dirinya saat mendengar desahan Doni yang terdengar begitu nikmat.
"Kau suka eum?" Tanyanya dengan pandangan mata sensual membuat Doni semakin blingsatan di bawah nya.
Miranda benar-benar Jalang sempurna untuk memuaskan nafsu setannya. Dan dia benar-benar bersyukur menerima ajakan Miranda untuk tinggal bersama dan melaksanakan rencana mereka.
Benar, Doni sudah tahu jika Adik tirinya masih hidup dan berkat Miranda akhirnya dia tahu jika anak haram Ayahnya itu sedang bersiap untuk melangsungkan pernikahan.
"Aahh Miranda Sayangku.." Doni mendesah keras kala Miranda dengan ahlinya menjepit kejantanannya yang terbenam di pusat tubuh wanita seksi itu.
Miranda semakin memacu dirinya, melahap bibir Doni dengan kasar memejamkan matanya lalu meresapi jika yang sedang bersetubuh dengannya itu adalah Ali.
Aah nikmat sekali Kak Ali.. Tunggu sebentar lagi hanya sebentar lagi dan kita benar-benar akan bercinta seperti ini Kak. Tunggu aku..
*****
Besok harga pdf ini normal ya beb 50k hari ini 55k + 1 pdf gratis..
Berminat langsung chat ke WA ya 081321817808
Cerita ini bakal stop Update setelah pdf-nya jadi ya jadi gk tau Up sampe berapa Bab tapi insyaallah sampai 40 bab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar Cinta
RomantizmCerita baru setelah My Destiny, jangan lupa dibaca yaaa...