Barata Putra Sadajiwa
--- Si jenius bayangan ---Dimplesnya bikin meleleh?
Ets! Ati-ati sama si manis satu ini. Cover menipu.
Panggilan: Bara, mahasiswa baru di fakultas hukum. Pernah dengar Savant syndrome? Penyandang sindrom ini mengalami mutasi genetik yang bisa membuatnya jenius jauh di atas rata-rata anak seumurannya. Bara salah satunya. Kelebihan ini membuatnya berhasil memenangi segala jenis olimpiade hingga tingkat internasional. Banyak yang ternganga melihat pilihan Bara untuk belajar hukum padahal masternya sains.
'Kalo gue mau ngelawan hukum, harus ngerti dulu tentang isi hukumnya, dong?' Jawaban ter-script milik Bara. Besar sampai masuk SMA di Belanda, Bara sudah tak asing lagi dengan barang ilegal yang menjadi produk dagang 'Tim'-nya. Dialah otak dari segala perdagangan Tim. Sesuai namanya, Bara memang membara dalam segala hal.Meidiawan Langit Aswangga
--- Si tak kenal sakit ---Rich visual doesn't lie.
Panggilan: Langit. Maba jurusan manajemen, seangkatan dengan Bara. Seorang maniak adrenalin termasuk jadi kelinci percobaan produk baru Bara pun dipenuhi. Anak dari seorang konglomerat. Kaya? Tentu. Bahagia? BIG NO. Keluarganya penuntut, padahal jiwanya tak mau menurut. Impiannya pun sederhana: menjadi manusia normal yang merasakan sakit seperti yang orang lain rasakan. Mengidap sindrom CIPA membuatnya kebal akan rasa sakit. Ahlinya kamuflase, termasuk memalsukan kebahagiaan sendiri. Langit memang tak mampu membedakan berbagai emosi, hingga sekelilingnya tak bisa menebak apa yang tengah dirasakan pemuda itu. Kedua kombinasi sindrom ini membuatnya menjadi anggota yang sama berbahaya, setara dengan Dewa.Sadewa Nakhla Zeroun
--- Si tak kenal takut ---Nyut-nyutan hatinya? Sama. Gantengnya memang overdosis.
Nama: Dewa, memang dewanya segala hal termasuk membangun hawa mematikan dari tatapan dinginnya. Mahasiswa jurusan pariwisata tingkat 2 ini bekerja sebagai full time bartender di salah satu klub elit di jakarta. Konon rumornya, 80% pengunjung klub datang hanya untuk merasakan sifat tsundere khas seorang Sadewa yang menjadikannya barang mahal di hadapan kaum hawa. Pengidap Stone-Man Syndrome ini bisa sembuh berkali lipat lebih cepat dengan sendirinya jika terluka. Mendukung perannya sebagai tukang pukul 'Tim', pemuda satu ini juga tak mampu merasa sensasi takut sehingga membuatnya selalu ada di barisan terdepan, mau seseram dan sekeji apapun si lawan, mereka tak akan bisa membuat seorang Sadewa gentar.Arjuna Mahesa Alharon
--- Si penggila malam ---Fakboi is coming, everyone!
Panggilan: Juna. Mahasiswa komunikasi tingkat 3. Sosoknya digilai setiap kaum hawa (sekaligus adam). Presensinya tak diragukan lagi. Hormon jantannya yang berlebihan dilengkapi dengan combo jurus jitunya bisa menakhlukan segala jenis gender. Sadar dengan kelebihan duniawinya, Perawakannya yang hanya main-main saat kuliah membuatnya cukup diremehkan dari segi akademik. Tapi siapa sangka seorang Arjuna ini memiliki Super memory syndrome? Hanya sekali lihat bahkan saat baca buku, memorinya bekerja bagai kamera yang merekam secara detail apa yang baru saja ia lihat. Hal ini menjadikannya public relation di 'tim' karena dengan mudah, ia dapat mengingat semua wajah yang ia pernah temui dan sedetail apa perbincangan yang berjalan, tanpa perlu mencatat atau merekam suara.Adamio Sagara Pratama
--- Si 'Mother Teresa' ---Just normal.
Anak baru, mahasiswa kriminologi tingkat 3. Sikap dan pola pikir menyesuaikan keadaan. Sangat adaptif dan cerdik, hingga lupa identitas diri. Akan diceritakan lebih banyak di next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil May Care ✔
FanfictionManifestasi empat kepala yang isinya mengalahkan kerumitan otak seorang Albert Einstein seakan siap memporak-porandakan dunia nyata. Emosi yang melonjak, darah yang tak berjarak, hormon yang bersorak membawa mereka hidup dalam lintasan penuh adrenal...