-3-

2K 214 22
                                    

      ATHANASIA menyantap makanan yang ada di depannya, dan sesekali melirik sang ayah yang asik menikmati angin pagi hari.

Hari ini Claude dan Athanasia tengah sarapan pagi seperti biasanya. Athanasia senang bisa menikmati suasana seperti ini setelah kejadian kurang lebih 2 tahun lalu.

Ah masa - masa yang mendebarkan di hidup sang putri Obelia.

"Papa!! Besok papa akan ulang tahun bukan? Papa mau hadiah apa?"

Claude menoleh menatap sang anak, tatapan masih sama datar namun hangat.
"Kau datang saja dan berdansa denganku"

Athanasia tersenyum, Claude tak berubah dari awal keduanya bertemu. Tapi mau bagaimana pun Claude memang sudah memiliki segalanya bukan.

Tahta.

Harta.

Kekuasaan.

Dan cinta dari Athanasia.

"Bagaimana jalan - jalanmu kemarin?"

Athanasia mengerutkan keningnya bingung. Bagaimana bisa Claude tau??

Felix yang mengerti raut bingung Athanasia pun menyahut. "Kemarin tuan penyihir meminta izin pada Yang Mulia untuk mengajak anda jalan - jalan, katanya anda merengek karena bosan jadi Yang Mulia mengizinkannya"

BLUSH!!!

'Lucas sialan!!!!'

Umpat Athanasia saat mendengar ucapan Felix. Wajahnya merah bak kepiting rebus

"Saya kagum melihat tuan pinyihir yang dengan beraninya meminta izin pada Yang Mulia" ujar Felix terkagum - kagum.

"Kau itu berisik sekali Felix!! Pergi!!"

Claude geram akibat ulah Felix, wajahnya kesal akibat mengingat kejadian kemarin.

Felix hanya menunduk lesu "segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia"

Setelah kepergian Felix terjadi keheningan diantara ayah dan anak ini.

Athanasia maupun Claude sibuk dengan pikiran masing - masing.

"Apa acaramu hari ini??" Tanya Claude memecah keheningan.

"Ah, aku ada kelas dansa dan juga sejarah papa"

Claude mengangguk mengerti kemudian menyeruput teh Lippe yang hampir tandas di cangkirnya.

"Kembalilah aku akan menemuimu saat makan siang nanti"

-Witch's Tower of the Princess King-

"Wah!!! Tarian anda semakin hebat tuan putri" puji sang pemandu tari.

Athanasia tersenyum "ah terima kasih atas pujiannya nyonya Esmeralda"

Nyonya Esmeralda pun tersenyum "baik tuan putri saya rasa latihan hari ini cukup sampai disini. Saya pamit undur diri. Segala keagungan dan berkat pada matahari Obelia" ucapnya sambil menunduk.

Athanasia memgangguk sebagai balasan.

Nyonya pemandu pun pergi menyisakan Athanasia seorang.

Athanasia pun berjalan keluar ruang dansa menuju kamarnya. Lilian pengasuhnya itu sesang sibuk mengatur acara untuk lusa, jadi Athanasia hanya berjalan sendirian sekarang.

"Hahhh!!!!!"

Bruk!!!

Athanasia menghempaskan badannya ke kasurnya. Guru sejarahnya berhalangan datang jadi Athanasia menganggur sekarang.

Witch's Tower of the Princess King ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang