"Hei Lucas kau gak mau belajar tentang politik atau semacamnya gitu?"
"Gak!!!"
"Kenapa??"
"Gak suka aja!"
"Lalu apa yang kau sukai?! Berdiam dan menatapku?"
"Ya!!!"
Athanasia langsung melempar bantal yang ada di sofanya kewajah Lucas dengan ekspresi sangat kesal padahal ia sudah dengan serius membahas ini tapi ia rasa ia salah memilih lawan bicara.
"Sudahlah aku mau belajar dan disana pintu keluarnya!" ucap Athanasia.
Lucas tak berkutik dan masih asik dengan kue yang masih ia makan membuat Athanasia makin kesal dibuatnya.
"KELUAR LUCAS SIALAN!!!!"
"Tuan Putri?"
Deg!!!!
Athanasia langsung menatap Felix saat mendengar panggilan darinya dapat ia lihat raut wajah khawatir dari Felix. "Ahh..... Maaf Felix tadi aku hanya melamun sebentar" ucapnya dengan senyum biasanya.
Felix masih menatap Athanasia dengan khawatir bagaimana tak khawatir ia melihat dengan mata kepalanya sendiri ekspresi Athanasia yang terlihat sangat sendu dan menyayat hati. Untung saja keduanya ada di ruang kerja yang tak seruangan dengan kamar Lucas berada, awalnya Athanasia meminta agar tempat kerjanya di buat di dekat Lucas saja namun Claude membantahnya dengan tegas dan beralibi kalau Athanasia bekerja di dekat Lucas ia tak akan bersikap profesional padahal sang raja Obelia itu tak ingin anaknya terus terpuruk dengan kesedihannya.
"Bagaimana kalau anda istirahat dulu tuan putri?" tawar Felix.
"Nanti saja Felix masih ada banyak pekerjaan yang harus di selesaikan"
"Tapi?......"
"Permisi?"
Athanasia dan Felix kompak menoleh dan melihat Cabel yang ada di ambang pintu masuk.
"Selamat siang Yang Mulia Pangeran" ujar Felix sopan.
"Selamat siang tuan kesatria" ujar Cabel tak kalah ramah lalu berjalan mendekat kearah meja Athanasia. "Tuan putri saya dengar anda belum makan bagaimana kalau makan siang dengan saya?" tawarnya pada Athanasia.
Athanasia menghela nafas panjang kemudian bangkit dari duduknya "Felix tolong siapkan makan siang di taman mawarku" ucapnya.
"Baik putri saya pamit"
Felix langsung undur diri menyisakan Cabel dan Athanasia yang saling bertatapan muka.
"Sepertinya ada yang ingin kau bicaran padaku?" tanya Ahtanasia.
Cabel tersenyum "kau memang yang paling peka, ayo kita bahas sambil berjala menuju taman"
Keduanya pun mulai berjalan beriringan menuju taman mawar, "Besok adalah hari dimana sekolah sihir dibuka" ucap Cabel.
"Benarkah? Secepat ini?"
"Itu keputusan yang diambil oleh ayahmu dan ayahku sebagai penguasa jadi tak bisa dibantah"
"Lalu?"
"Bagaimana kalau kau datang kesana bersamaku?"
Athanasia kaget saat mendengar ajakan Cabel padanya haruskah ia pergi? Tapi siapa yang akan menjaga Lucas?
"Jangan khawatir setelah acara pembukaan selesai kau bisa langsung kembali lagipula ayahmu juga ingin kau pergi" ujar Cabel seakan tau apa yang Athanasia pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Witch's Tower of the Princess King ( WMMAP )
FantasíaSetelah kembalinya ingatan Claude, Lucas dan Athanasia kembali pada rutinitas lamanya. Menghabiskan waktu berdua, piknik di kamar, bermain ke pasar tanpa sepengetahuan Claude dan lain halnya. Kehidupan Athanasia kembali seperti semula. Namun ada yan...