-33-

987 127 31
                                    

Athanasia'pov.

Kalau ada yang bilang bayi itu menyebalkan mungkin aku akan menyetujuinya. Kedua bocah yang ku ubah menjadi bayi ini tambah menyebalkan saja, mereka lebih banyak tingkah daripada saat mereka menjadi bocah biasa.

ARGH!!

Aku menyesal karena menumpahkan ramuan paman Anastasius kepada mereka.

"Dadada...."

"Ares jangan kesana disana bahaya!!"

Sialan!

Ares benar-benar menguji kesadaran ku!!

Dia tak bisa diam dari tadi, dia terus bergerak kesana kemari membuatku lelah saja.

Pada akhirnya aku menaruh keduanya ke ranjang bayi masing-masing, ini masih pukul 9 tapi aku sudah merasa gerah dan ingin segera mandi.

Sesusah inikah jika mengurus bayi?

Bagaimana jika suatu hari nanti punya bayi?

Apakah akan sesusah ini?

Aku harap sih bayiku kelak tak semenyebalkan Ares.

ARGH!!!

Mengapa aku memikirkan bayi sih!

Mau nikah aja enggak!!!

Oke Athanasia saatnya kau fokus pada dua bayi besar ini!!

"Ma.... Ma.... Maa...."

Kini giliran Athena yang bersuara. Aku langsung menghampiri Athena, "ada apa hmm? Kau lapar?" Tanyaku.

"Dada..... Dada......"

Dada?

Siapa maksudnya??

"Cas.... Cas...."

Lucas?

"Kau mencari Lucas? Benar juga ya? Ini sudah tengah hari kemana si mahluk bar-bar itu?!" Tanyaku kesal.

Tok!!!

Tok!!!

"Permisi tuan putri saya membawakan makan siang untuk anda dan kedua bayi itu!"

Aku dapat melihat Lilian yang datang dengan Hanna dan Sent tak lupa dengan troly berisi makanan untuk ku dan bayi besar ini.

"Kau memang selalu tepat waktu Lily"

"Anda makan saja putri biar kami yang menyuapi bayi anda ini" ucap Sent.

Ihh.... Sent ini sangatlah perhatian!!

Tapi ada satu kata yang membuat wajahku memanas.

"Ayolah Sent!! Mereka ini hanya terkena ramuan saja dan mereka bukan bayiku!!!" Ucapku kesal.

Ketiga maid kesayanganku itu tertawa renyah apalagi saat melihat wajahku yang merah akibat malu.

***

Author'pov.

Lucas kini berjalan di area istana Arlanta dengan raut wajah datar, ia sekarang menjadi urusan resmi Claude untuk mengikat kerjasama dengan raja Arlanta untuk memperluas area Obelia. Kali ini tak ada lagi jubah penyihir miliknya, Lucas kini nampak sangat berwibawa dengan baju formal khas keluarga bangsawan.

Langkah Lucas terhenti beberapa langkah saat melihat beberapa orang yang hendak ia temui telah menampakkan diri di depannya, Lucas membungkuk hormat

"Segala keagungan dan berkah kepada matahari Arlanta selamat siang Yang Mulia senang bisa berjumpa dengan anda" ucapnya sopan.

"Ah... Ya selamat siang dan selamat datang di Arlanta tuan Lucas. Wah saya tak menyangka kalau Yang Mulia Claude benar-benar mengirim anda kesini sesuai dengan isi suratnya" ujar Leonard sang raja Arlanta kagum.

Lucas hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

"Oh ya perkenalkan dia putra ku saya akan mempercayakan urusan perdamaian ini padanya"

Seorang pemuda seumuran dengan Athanasia maju dan tersenyum pada Lucas. "Perkenalkan nama saya Cabel De Arlanta senang bertemu dengan anda tuan Lucas"

"Senang juga bertemu dengan anda pangeran"

"Maaf karena saya tak bisa secara langsung membicarakan hal perdamaian ini tuan Lucas, saya harus pergi karena ada urusan penting" sahut Leonard.

"Tidak apa Yang Mulia. Sepertinya pangeran Arlanta ini akan cukup untuk membicarakan tentang perdamaian ini"

"Baguslah kalau begitu saya permisi"

"Segala keagungan dan berkat kepada matahari Arlanta" ujar Lucas dan Cabel bersamaan.

Raja Leonard pun pergi meninggalkan Cabel dan Lucas yang masih sama-sama diam.

"Ehm..... Saya tak menyangka kalau anda benar-benar jadi utusan Yang Mulia Claude dalam urusan penting ini" ujar Cabel memecahkan keheningan.

"Ya ini bukanlah hal mudah karena butuh perjuangan yang berat untuk mendapatkan kepercayaan Yang Mulia Claude"

Ya Lucas tak berbohong, butuh waktu yang lama untuknya agar bisa mendapatkan kepercayaan sosok sang raja Obelia yang dikenal kejam itu.

"Wah.... Apa anda melakukan ini untuk putri Athanasia?" Tanya Cabel.

Cabel cukup tahu banyak tentang kedekatan putri Athanasia dan penyihir menara hitam Lucas, apalagi ia juga pernah mendengar kalau sang penyihir menara ini melindungi putri Athanasia dari ayahnya yang hilang ingatan beberapa tahun lalu.

"Sepertinya anda cukup tahu banyak tentang kedekatan saya dan putri Athanasia pangeran"

Cabel terkekeh "tentu saja. Anda menjadi sorotan publik saat anda datang dan menyembuhkan Yang Mulia Claude dari amesianya dan itu juga berarti anda menyelamatkan putri Athanasia dari hukuman mati"

Benar sosok Lucas menjadi sorotan banyak bangsawan saat itu, saat dimana ia dengan beraninya menatap tajam sang raja Obelia bukan hanya itu Lucas juga hampir menghancurkan semua istana Garnet kalau saja Athanasia tak menghentikannya kala itu.

Cabel ingat betul kejadian yang sangat mengejutkan itu, walau sudah kisah lama namun ingatan itu benar-benar tak terlupakan.

"Sudah lama saya ingin bertemu dengan anda secara resmi" ujarnya.

"Oho.... Kau penggemarku?"

"Ya.... Bisa dibilang begitu"

Lucas terkekeh, walau ia baru pertama kali bertemu dengan calon raja Arlanta ini tapi ia sudah merasakan hawa yang baik dari sosok pemuda yang umurnya tak jauh dari Athanasia.

"Baiklah penggemar ku bagaimana kalau kita bicara sambil duduk? Rasanya kakiku mati rasa karena terlalu lama berdiri" ujar Lucas yang mulai menampakkan watak aslinya.

"Ahahaha....benar juga. Mari ikut saya saya juga ingin banyak bicara dengan anda"












Up terakhir sebelum saya Hiatus ya:)
Btw Cabel sama Lucas kayaknya cocok deh? Mereka mudah akrab wkwk......

Sampai jumpa bulan depan ya sayang-sayangku 😘

Aku bakalan rindu kalian kok❤️❤️❤️

Witch's Tower of the Princess King ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang