Nichirin Ruby

2.1K 231 19
                                    

Mengingatkan kembali hati hati typo bertebaran

.

.

.

Hari ini adalah hari ke 15 semenjak ujian seleksi akhir. Selama itu juga Asami hanya sering rebahan.

Tak ada kegiatan lain, bahkan untuk memburu iblis pun ia sangat malas.

Asami POV on

Tok...tok...tok...

Suara itu mengganggu tidurku yang nyaman ini. Iya iya aku tau, ini adalah tidurku untuk yang berjuta kalinya.

Sebentar...

Oh apa itu di pintu? Item item? Kek kenal bentukannya?

"Hmm?? Pak neko? Ngapain sih?"
Aku kesal melihat pak neko mengganggu pagi indahku ini bersama futon tercinta.

"Hoi buka pintunya! Cepetan mandi sana!" Pak neko marah marah kaya emak dari balik pintu.

"Aaduuh...iya iya sabar!" Balasku yang sedang mengumpulkan nyawa.

"Setelah itu jangan lupa sarapan, sudah disiapin tuh di dapur!"

Ck! pagi pagi udah treak treak bikin pening tau gk(auto ngegas)

Aku pun dengan langkah tergontai menuju ke kamar mandi.

.
.
.
.

"HOOOY!!" Teriak pak neko again.

"ADA APA SIH NGEGAS MULU SABAR KALI!!" Gasku yang tengah sibuk memakai Hakama.

"Ada penempa nih...kaga mau ambil nichirinnya?"

Swuuuhs...

Dan saat itu aku langsung beranjak dari tempat tidur menuju ruang tamu.

Yeah, ku tak memperdulikan lagi Hakamaku yang belum terpakai rapih.

Asami POV off

Tanpa panjang kali lebar sama dengan luas, Asami langsung duduk dengan manis di depan penempa dan  mengambil nichirin yang ia tunggu tunggu itu.

Dia menarik nichirin tersebut sesuai instruksi penempa nichirin miliknya itu.

"Woaah...mantuul...keren bangeet!!" Asami mulai kegirangan dan heboh sendiri saat ia peahan menarik nichirinnya dari sarung.

Pak neko dan si penempa hanya bisa sweatdrop.

Sesaat setelah Asami menarik nichirinnya terjadi perubahan warna pada nichirinnya, warna nichirin itu merah ruby dengan hiasan seperti kilau permata.

"Waaah...." mata Asami berbinar.

"Nichirinmu sangat indah! Selama ini belum pernah aku melihat nichirin seindah ini! Ini akan menjadi hal yang langka dalam hidupku!" Seru si penempa.

'Kenapa warna nichirinku tak sesuai dengan pernapasanku? Aah entahlah intinya nichirinku sangat indah!' Batin Asami bodo amat.

.
.
.
.

"Kaak! Asami Ayada, lakukan! Pergi ke tenggara!" Perintah gagak milik Asami.

Setelah mendengar itu si penempa pun langsung pamit untuk pulang.

"Yoosh misi pertama kita harus semangat!" Ucap Asami penuh semangat.

"Iya iya, cepat pergi sana." Usir pak Neko watados.

"Hiish! Pak Neko ih!" Asami memukul pundak Pak Neko berkali kali.

"Aduh aduh! Hei sakit tau..."

Dream[Kimetsu No YaibaxOc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang