Dream[Kimetsu No YaibaxOc]

Pertarungan pertama

Vote ya?

Mangap taipo

Oke met baca^^

.

.

.

.

.

.

"Ini sangat tak elok, aku terpisah dengan yang lainnya. Apa lagi ruangan ini tak pernah berhenti bergerak, membuatku semakin lusing saja."

"Sama aku juga pusing." Ucap seseorang sambil memangku dagunya.

"Heh!"

"Apa?"

"Bukankah kau-"

"Bersama Muzan? Haaah... aku sudah mendengar dari klon lain. Semua yang bersama sama kami menanyakan hal yang sama. Tenang aja, kami semua hanya klon. Oke hanya KLON."

Uzui hanya manggut manggut mengerti.

"Kalau begitu ayo kita cari yang lain." Usul Uzui.

"Tidak perlu, kita hanya perlu menahan para junior agar tak mendekati Muzan terlebih dahulu."

"Kenapa?"

"Bodoh! Kau ingin mereka menjadi makanan Muzan!? Jika itu maumu, kita akan berjalan mencari yang lain."

"Tidak tidak! Tidak mungkin aku membuat para penerus dalam bahaya."

"Bagus. Kau pintar juga, ayo kita pergi menyusul mereka."

Mereka berdua pun menyusul para kisatsutai yang berlari menuju arah Muzan berada.

---

"SERANGAN BABII!!"

Inosuke sedang berlari dengan tak tentu arah.

"ENTAH BAGAIMANA AKU BISA BERADA DI TEMPAT ANEH DAN GILA INI.... TAPI, KARENA ADA BANYAK IBLIS YANG MENGHAMPIRIKU! INI AKAN MENJADI KESEMPATAN BAGUS UNTUK MENCOBA HASIL LATIHANKU!!" Inosuke terus melompat lompat dari satu tempat ketempat lain sambil memotong kepala oara iblis.

---

'Tempat apa ini?!'

'Benteng iblis? Di mana yang lain?'

'Kakak... semoga kau baik baik saja!' Batin Genya yang masih terus berlari.

---

Seorang pemuda bersurai kuning kejinggaan itu berlari dengan sangat cepat melewati ruangan ruangan yang selalu berpindah pindag itu.

'Aku mendengar sesuatu, orang itu sepertinya ada di dekat sini'

"Tak bisa di maafkan, aku takkan pernah memaafkan orang itu!" Monolognya.

---

'Aku mencium bau darah. Di mana aku?' Batin wanita dengan hairpin kupu kupu khasnya itu.

Ia ingin membuka sebuah pintu berwarna coklat keemasan itu, tetapi gerakannya terhenti dengan sebuah tangan memeganginya.

"Jangan dulu." Ujar orang yang menahan tangan Shinobu.

"... Asami??"

"Bukan, hanya klon."

"Apa maksudmu untuk tak membuka pintu ini?" Tanya Shinobu.

"Di dalamnya ada iblis yang membunuh kakakmu dan juga yang akan membuatmu tewas mengenaskan." Asami membuka pintu itu perlahan.