Di baca, di vote dan tinggalkan.
Oke met baca~
.
.
.
.
Sudah beberapa minggu Asami di kediaman pilar kabut, yaitu Muichiro Tokito.
Tanjirou sudah melewati tempat sang pilar kabut dan menuju patihan fleksibilitas.
Dua manusia yang tinggal seatap itu juga semakin hari semakin, eum... you know lah.
"Mui! Makan malamnya udah jadi nih! Buruan sebelum aku habiskan semuanya!" Teriak Asami memenuhi kesunyian malam.
"Hei jangan berisik." Mui datang dengan Yukata santainya menuruni tangga.
"Makanya kalo di panggil cepet kesini." Asami masih sibuk menata peralatan makan.
"Kau makan saja dulu, ada yang ingin aku lakukan."
"Mau kemana?"
"Mau kasih ini untuk mereka makan." Sambil menunjukkan sebuah keranjang berisi makanan.
"Oh, baiklah. Segera kembali."
"Iya iya, aku akan cepat kembali."
Asami berlalu menuju ke tempat para kisatsutai yang masih berlatih di rumah Mui, sedangkan Mui sendiri masih diam.
.
.
Asami berjalan di mana tempat mereka beristirahat, di sana ada beberapa orang yang nampak begitu kelelahan dan juga babak belur.
'Mui gak kasihan apa liat mereka babak belur gini?' Asami sweatdrop.
"Ne~ ne~ ayo kita makan, aku bawa mochi, dango dan juga nasi." Lalu ia mendekati mereka dan membuka keranjang yang ia bawa.
"""Arigato, Tokito-san.""" Ucap mereka bersamaan.
'Wait? Tokito?' Asami melihat ke arah belakang, tapi ia tak mendapatkan sesosok manusia bernama Tokito.
Ia berbalik lagi menatap bingung ke arah para kisatsutai di depannya.
"*Noum...noum* Ada apa Tokito-san?" Tanya salah satu dari mereka.
"T...tunggu, kalian berbicara pada siapa?" Tanya Asami kebingungan.
"Kepada anda, memang siapa lagi."
"Hah?!" Asami terkejut.
"Ada apa? Apa anda baik baik saja?"
"Bukankah anda tunangan Tokito-san? Si Pilar kabut?"
Asami nampak memerah, dan di tambah lagi ia panik sendiri.
"T...tid-"
(Ya ampun mimin bacanya jadi lain:"^)
"Iya. Ia adalah tunanganku." Potong Mui yang tiba tiba berada di sana.
Jder!
Suara petir imajiner muncul.
Asami diam membatu menatap ke arah Mui yang dengan watadosnya mengucapakan hal tadi.
"I...itu tidak be-"
"Itu benar, maka dari itu. Kalian jangan berani mengganggunya."
Dengan segera Mui menarik tangan Asami, dan Asami sempat sempatnya melambai sebagai perpisahan kepada orang tadi yang sudah bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream[Kimetsu No YaibaxOc]
De Todo⌐╦╦═─INI SUDAH TAMAD√ [SOK ATUH BERKUNJUNG KE BOOK SAIA YANG JUDULNYA SUDAH TERTERA DI ATAS] 《SEDANG DALAM TAHAP REVISI》 *timdack tau kapan selese ◉Sinopsis: Asami gadis biasa yang lugu(uwek!), mati karena hal yang tak terduga. Sehingga sampailah...