Dream[Kimetsu No YaibaxOc]

Babu

Tolong di vote yah manteman semuwa^^

Selamat membaca~

.

.

.

.

Tuk...

"Eh?"

"Ayo di ambil." Ucap Mui sambil memberikan sebuah sapu dan kain pel.

"T...ta...tap-"

"Tak ada tapi tapi, Kerjakan saja" lalu Mui meninggalkan Asami yang masih cengo.

'Tuhkan bener gw jadi babunya die hiks...TvT'

"Aaakh!...oh ya! Kalau begini bunshin akan berguna, gyahahaha."

"Kage bunshin no jutsu!"

Pluf! Pluf! Pluf!

Muncul 3 kage bunshin milik Asami.

"Huwaaa! Akhirnya bisa bikin 3 klon, terhura hayati." Asami memeluk klonnya.

"Oke mari kita bagi tugas! Kau urus bagian halaman, kau mengurus bagian di lantai satu, kau kedapur, memasak untuk kita dan aku akan mengerjakan bagian lantai 2."

"Yosh! Mari lakukan!" Ucap serentak mereka ber 4.

(Btw setiap klonnya Asami itu punya ciri khas masing masing, ada yang ambil sifat kalemnya Asami, ada yang bar bar, dan lain sebagainya.)

*Di halaman

"Halamannya sih udah rapi, cuman daun daun banyak berserakan trus origaminya juga berantakan. Nih anak malesnya kebangetan yah. Haaah..." Klon 1 melihat keadaan halaman yang di penuhi kertas origami dan daun.

"Awokaowkwkwk! Kalo kaya gini mah kecil!" Lalu ia dengan cepat mengumpul setiap daun dan kertas yang berserakan.

*Lantai 1

"Waw...rumahnya gede, aku kira setiap kediaman pilar itu gak gede gede amad. Waktu itu juga gk sempet liat baik baik, karena ada Risol dateng ngasih misi. Waah ternyata Oyakata-sama itu kaya yah..." monolognya.

Klon 2 mengambil sebuah kain pel dan mulai membersihkan bagiannya dengan riang gembira.

*Dapur

Krieeet...

Klon 3 membuka sebuah lemari yang mungkin berisi persediaan makanan.

"Kosong?!

As-tagh-fir-rullah A-lad-zim... astaghfirullah aladzim... kerjya lembyur baghai khuda...

Meh kok ane nyanyi? Dahlah kepasar dulu, nih anak nyemelin beras aja apa? Sampe sampe cuman beras doang yang ada. Duh paksa nih pake duit ane soalnya gak di kasih duit ma Mui."

Akhirnya klon 3 ke pasar dulu untuk membeli bahan bahan makanan yang tak ada di rumah Mui.

*Lantai 2

"Bjir, tau tadi gw yang urus dapur. Nih lantai 2 banyak ruangan juga, Aaagh!"

"Hei jangan teriak, berisik sekali."

Suara seseorang terdengar dari belakang Asami.

"Eh?" Asami membalikkan badannya, terlihatlah seorang Mui sedang menyilangkan tangannya di depan dada.

"Tunggu apa lagi? Ayo kerjakan." Suruh Mui bagaikan seorang tuan.

"Tunggu tunggu tunggu, bukannya ini sedikit ganjil? Kenapa harus aku yang membersihkan kediamanmu?"