Mangap jikalau mimin taipo
Jan lupa votenya yah manteman:'>
.
.
.
.
.
Kisah ini terjadi sebelum arc desa penempa dimulai.
Pada suatu hari seorang gadis muda bersurai hitam gradasi merah sedang berjalan menuju kediaman pilar batu.
"Pak tua Jimaaa!!" Teriaknya
Krkkk
Suara pintu geser tersebut terbuka. Nampaklah sesosok pria bertubuh besar.
"Nak Asami? Ada apa kau kemari?" Tanya Gyoumei
"Pak tua Jimaa, ijinkan aku menjadi Tsugukomu!! Kumohoon!" Dengan mata pupi eys(:v) nya dia memohon.
(Anggep aja di sini pak ustad maksudnya gyoumei ga punya tsuguko)
"Maafkan aku nak, aku tak bisa menerima seorang murid. Namu Amidabutsu." Ujar Gyoumei.
"Aaaaah...kalau tak bisa aku akan berusaha menjadi muridmu! Berikan aku sebuah latihan yg dapat memperkuat diri pak tua Jima!" Ucap Asami dengan semangat 45.
"Semangat dan tekadmu bagus sekali, tapi aku tetap tak menerima seorang murid. Tapi jika kau bisa mendorong(no mengangkat) batu di sana melewati desa dan sampai kegunung ini selama 4 bulan, maka aku akan mempertimbangkan kau menjadi Tsugukoku." Jelas Gyoumei
Sedangkan Asami hanya melongo tak percaya.
'Ini gk bisa di angkat aja gitu? Kan gw mana punya power mendorong!?' Batin Asami.
Tapi karena keinginannya menjadi lebih kuat dan juga ingin menjadi Tsuguko pilar terkuat, ia menyanggupi permintaan calon gurunya.
"Semoga kau berhasil nak, Namu Amidabutsu."
Gyoumei kembali masuk ke kediamannya meninggalkan Asami yg masih melongo.
.
.
"Ini gimana gw dorongnya? Latihan pernapasan penuh aja susahnya setengah mati, palagi dorong ini!?" Gerutunya saat di depan sebuah batu yg besarnya kaya meteor di jaman purba.
Asami mulai berancang ancang untuk mendorong batu besar di hadapannya.
"Oke...satu dua tigaa!!" Dengan segenap kekuatannya dia mencoba mendorong batu itu, tapi batunya tak bergeser sedikitpun
"Hiks...masa gw harus berendam di sungai dingin itu sih? Kaya Tanjirou?" Dia mengingat ngingat scene dimana para kisatsutai berlatih untuk mendapatkan tanda.
"Aaah...harus! Kalau mau kuat mana boleh menyerah!" Dengan secepat kilat dia menuju sungai dengan air dingin itu.
Setelah sampai di pinggir sungai.
"Brrr...dekat sungainya aja dingin, apa lagi masuk kedalamnya?" Dia bergidik, dan meringkuk layaknya udang.
"Tak boleh begini! Kalau mau kuat harus punya tekad yg kuat pula!" Tanpa pikir panjang lagi Asami nyebur kedalam sungai tersebut.
Melakukan pernapasan penuh sambil berendam di dalam air yg dingin, membuat seluruh tubuhnya merasakan pembekuan.
"Ta...haan...t...tah...haan..." Gumamnya sambil terus berkonsentrasi.
'Come on Asami, neper gibap!' Batinnya sambil menahan rasa dingin yg nembus sampai ketulang tulang.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream[Kimetsu No YaibaxOc]
Random⌐╦╦═─INI SUDAH TAMAD√ [SOK ATUH BERKUNJUNG KE BOOK SAIA YANG JUDULNYA SUDAH TERTERA DI ATAS] 《SEDANG DALAM TAHAP REVISI》 *timdack tau kapan selese ◉Sinopsis: Asami gadis biasa yang lugu(uwek!), mati karena hal yang tak terduga. Sehingga sampailah...