17

3.9K 174 0
                                    

"Dari mana saja kamu?!hah! "Tanya rafka emosi.

"Maaf....tadi a... aku... "

"Gak raf. Lo jangan emosi berfikir positif "batin rafka.

"Maaf tadi ridho kemari. Dan aku tidak enak jika harus menyuruhnya pulang. "Jawab adinda jujur.

"Ridho lagi? Kenapa harus dia. Asal kamu tau din aku cemburu. "Ucap rafka dalam hati.

Rafka menghembuskan nafas. Lalu menatap adinda. "Kamu sudah makan? Tanya rafka.

Adinda menggeleng.

"Yasudah ikut saya"ajak rafka menuntun adinda.

Adinda melihat makanan kesukaannya berada di depan matanya. Adinda langsung duduk lalu menatap rafka. "Kamu yang buat? Kok tau kesukaanku? Tanya adinda.

Rafka ikut duduk di sebelah adinda. "Karena saya suamimu. Masa ga tau sih kesukaan istri sendiri"jawab rafka membuat adinda tersipu malu. "Andai kamu tau mas, aku sangat bahagia saat kamu mengatakan aku adalah isterimu"batin adinda.

"Aku coba ya"ucap  adinda seraya mencicipi ayam nya.

"Bagaimana? Enak? Tanya rafka melihat raut wajah adinda yang berbeda.

Adinda menjawab dengan anggukan lalu menikmati semua makanan yang rafka buat.

Rafka membulat kan mata melihat adinda makan  sangat lahap. Tanpa menyisihkan untuk nya. Padahal rafka yang buat, ia juga sangat berharap adinda mengajak nya makan bersama.

Adinda menyenderkan tubuh nya di kursi dan mengusap usap perut nya. "Duh kenyang nyaa. "
"Yasudah mas. Dinda mau ke kamar dulu m--"ucapannya terhenti saat rafka memegang tangannya.
"Kamu menghambiskan semuanya. Tanpa menawariku. Saya yang masak, kamu yang habiskan! Ucap rafka.

"Y.. Yakan itu punyaku. Dan itu makanan kesukaanmu dan itu milikku"jawab adinda sangat malu mengatakan ini.

Kriuk.. Kriukk kriukk.

Adinda mendengar suara perut keroncongan dan suara itu sangat jelas suara perut rafka.

"Saya belum makan. Karena saya menunggumu"ucap rafka membuat adinda merasa bersalah.

"Maaf.yasudah sebagai ganti nya, bagaimana aku buat bakso bakar dan kuah untukmu? Tawar adinda.

"Emang kamu bisa? Tanya rafka.

"Kau meremehkanku? Hah? Tanya adinda mendekati wajah rafka. Dan membuat jantung rafka berdenyut kencang.

"T.. Tidak aku hanya b.. bertanya"jawab rafka gugup.

"Ok. Sekarang kamu duduk aku buatkan sekitar tujuh puluh menit"ujar adinda.

"Oke. Saya tunggu"balas rafka.

Adinda melakukan aktifitasnya dengan teliti dan juga cepat. Adinda bukan membuat bakso yang sudah jadi, tapi adinda membuat bakso sendiri.

Adinda mengambil bawang kering untuk toping kuah nya. Untung saja ia selalu menyidiakan semua bahan.

"Oke. Sekarang aku tinggal buat bubuk buat bakso bakarnya"ucap adinda.

Sedangkag rafka tersenyum melihat istri nya sibuk membuat makanan untuk dirinya. "Saya sangat senang malam ini din"batin rafka.

Adinda selesai membuat makanan nya. Kibi adinda sedang berjalan menghampiri rafka.

"Waww perfact"

Adinda ikut duduk di sebelah rafka. "Cobalah"titah adinda.
Rafka menyeruput kuah bakso nya. Matanya membulat sempurna, rasanya sangat lezat.

Surga yang Di RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang