49.

3.5K 141 2
                                    

Sudah satu bulan adinda tidak positif. Adinda menjadi pemurung. Sedangkah rafka ia berusaha mencari jalan keluarnya. Bukan hanya pemurung adinda juga kadang tidak suka jika rafka mendekati nya.

"Assalamualaikum "salam rafka yang baru saja pulang dari kantor dan mencium puncak kepala adinda.

Cup.

Adinda hanya tersenyum tipis.

"Kamu kepikiran masalah kamu yang belum hamil? Tanya rafka.

Adinda mengangguk.

"Waktu kita cuman satu bulan lagi mas. Aku ga mau pisah sama kamu"jawab adinda dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca.

"Aku yakin. Kita bisa memberi keturunan"ujar rafka menatap lekat adinda.

"Andai kamu tau din. Aku malu pada diriku sendiri. Dulu aku selalu bilang akan memberi mu anak yang banyak. Bahkan belasan. Seolah olah tidak ada masalah dari tubuhku. "Batin rafka.

Rafka duduk di sebelah adinda dan menyenderkan kepalanya di pundak adinda. "Nanti malam kamu dandan yang cantik. Aku akan membawamu ke sesuatu tempat"ujar rafka adinda yang termurung langsung menoleh. "Kemana? Tanya adinda mengerutkan kening. "Kalau di kasih tau sekarang bukan rahasia atuh? Tanya balik rafka.

Adinda tertawa kecil.

"Iya mas"

"Nah gitu dong senyum"ucap rafka sambil mencubit hidung mancung adinda.

"Yasudah mas mau mandi"ujar rafka seraya berdiri dari duduk nya.

"Mas"tahan adinda.
"Aku siapkan air hangat sama baju ganti untuk mu dulu"jawab adinda.

Rafka tersenyum lalu mengangguk.

🍹🍹🍹

Adinda sedang mencari baju untuk malam ini. Sesuai janji rafka akan membawanya ke sesuatu tempat.

"Duhh pake baju apa ya? Tanya nya pada sendiri.

"Sayang"panggil rafka.

"Iya mas? Tanya adinda fokus mencari baju.

"Aku mau kamu pake baju ini"jawab rafka memberikan kotak pink.

Adinda langsung menoleh dan menghampiri suamunya. "Bukan baju kekurangan bahan kan mas? Tanya adinda.
Rafka yang mendengar nya tertawa. Mana mungkin rafka melalukan nya. "Yang. Mana mungkin lah, kalau baju kekurangan bahan nanti orang liatin. Rugi aku milik aku di liatin sama orang lain"jawab rafka.

"Ya abis waktu di bali kamu kasih baju kekurangan bahan"ketus adinda.

"Itu kan hanya aku yang liat. Momen malam pertama kita"jawab rafka lembut.

"Yasudah pake ini"titah rafka.

Adinda mengangguk..

Adinda memakai baju itu di kamar mandi. Baju gamis berwarna fich dengan hijab syar'i yang senada.

Adinda keluar dari kamar mandi. Rafka yang melihat nya tidak berkedip. Dari dulu rafka sangat merindukan adinda yang dulu, memakai pakaian yang sangat tertutup.
"Mas baju nya cantik. Dinda suka"jawab adinda sambil memainkan bajunya.

"Kamu lebih cantik din. "

Rafka mendekati adinda dan memegang tangan nya. "Aku mau kamu memakai baju seperti ini. Kamu yang dulu yang sangatt aku rindukan. Apa kamu tidak keberatan? Tanya rafka.

Adinda tersenyum lalu mengangguk.

"Maksih sayang"rafka membawa adinda kedalam pelukan dan mencium puncak kepala adinda.

Surga yang Di RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang