46

4K 153 7
                                    

Rafka mendekati adinda. Memegang wajah adinda. "Ini benar kamu sayang? Tanya rafka.

Adinda mengangguk dengan mata yang sudah mengeluarkan cairan bening.

Rafka menyatukan kening nya dengan kening adinda, masih memegang wajah adinda. "Aku tidak bermimpi?

"Ini aku mas. Dinda istri kamu"

Rafka memeluk adinda erat sangat erat. "Jangan pernah lagi pergi dari din, jangn pergi. Aku sangat mencintaimu, aku butuh kamu berada di sampingku"

Adinda menangis. Sekarang ia percaya bahwa rafka benar benar mencintai diri nya.

Rafka mencium seluluh wajah adinda. Menghapus air mata adinda, mencium kedua matanya dan mencium kening adinda lama.

"Maafkan aku"cicit adinda pelan.

"Kamu ga salah. Aku yang membuat kamu pergi"balas rafka kembali memeluk adinda.

Andra tersenyum melihat nya. "Ayah senang kamu mengambil keputsan ini"ucap andra dalam mobil.

Andra langsung pergi. Urusan nya sudah selesai, kini andra harus menenangkan delvia yang sedang marah karenanya.

Kini adinda dan rafka sedang dalam kamar. "Mas kenapa rambut mu tidak di cukur? Tanya adinda melihat tampilan rafka.

"Aku menunggu kamu yang merapihkan rambutku, janggut ku juga kumis ku. Aku mau istri ku yang mengubah penampilanku. Karena kamu juga yang mengubahku sikapku ,kamu yang mengejarkan tentang cinta, kehilangan. Tentang cinta sejati"jawab rafka.

Adinda tersenyum.

"Aku selalu merindukanmu"lanjut rafka.

"Andai kamu tau mas. Aku pergi dan aku pun sangat merindukanmu, aku selalu teringat namamu, setiap malam aku selalu menangis, aku ingin bertemu denganmu, aku ingin membenci mu. Tapi yang aku lakukan sia sia. Yang aku lakukan membuat ku selalu merindukanmu, tanpa mu aku hampa. Saat aku terbangun aku tidak melihatmu. Dan mungkin aku yang tidak bisa hidup tanpamu. Bukan kamu"batin adinda.

Jarak yang memisahkan kita, bukan membuat kun membencimu. Namun, membuatku merindukanmu.

"Mas. Sekarang aku akan merapihkan rambut mu"ujar adinda.

Adinda memulai memotong rambut rafka, dinda juga mencukur jenggot dan juga kumis yang sudah muncul.

"Terimakasih sudah kembali"ucap rafka membuat adinda menghentikan aktivitas nya.

"Bukan aku yang mau kembali, tapi cinta yang membawaku kembali padamu. "Jawab adinda.

"Sebelum kamu lahir, kamu sudah di takdirkan untukku."

Rafka memegang tangan adinda. "Aku janji. Aku tidak akan mengulang kesalahanku, aku hanya akan mencintaimu"

Adinda mengangguk lalu tersenyum.

🍁🍁🍁

Pagi ini rafka sudah kembali bekerja. Begitupun adinda yang kembali kuliah.

Adinda membekali nasi juga ayam surundeng dan sayur untuk rafka. Adinda juga tak lupa membekali pancake untuk akbar.
Karena sekarang adinda sudah tau kalau yang menelong saat itu adalah akbar, bukan sinta.
"Din. Aku mau kamu jangan dekat dengan akbar"pinta adinda..

"Apa alasan nya? Dia sahabatmu yang sudah menolongku. "Jawab adinda.

"Tidak. Pokok nya aku tidak mau kamu dekat dengan akbar"kekeh rafka. "Aku takut dia merebut mu dariku"batin rafka.

"Yasudah. Ayo aku antar kamu ke kampus"ujar rafka adinda mengangguk.

Rafka sudah mengantarkan adinda, kini rafka sudah berada di dalam kantor.

Surga yang Di RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang